Iklan RBTV Dalam Berita

Terlalu Pria Ini, Adik Ipar juga Dibegituin, Sekarang Sudah Mendekam di Sel Tahanan

Terlalu Pria Ini, Adik Ipar juga Dibegituin, Sekarang Sudah Mendekam di Sel Tahanan

Pria ini ditangkap karena melakukan perbuatan asusila kepada adik ipar--

BACA JUGA:Dilarang Medis, Ternyata Pemakaian Gurita Ke Bayi Timbulkan 5 Risiko Berbahaya, Berikut Penjelasannya

 

6 Cara Menghindari Anak jadi Korban Pelecehan

1. Ajari penamaan yang tepat pada organ intim tubuh

Mata adalah mata, lengan adalah lengan, dan penis adalah penis. Hindari memberikan nama panggilan pada area tubuh tertentu, seperti "titit" dan lainnya. Dengan membiasakan anak dari kecil menyebutkan nama yang tepat akan mengurangi kecanggungan anak untuk membahas masalah organ intimnya di masa depan nanti.

Mulailah sejak dini, bahkan ketika anak belum jelas berbicara sudah gunakan bahasa yang tepat untuk organ intim. Jangan buat anak merasa nyaman dengan nama panggilan yang tidak tepat untuk organ intimnya. 

Hal ini akan menyulitkan orangtua jika anak mengalami pelecehan seksual. Dengan mengetahui nama organ intimnya dan fungsinya sejak dini, anak bisa bicara dengan jelas jika sesuatu yang tidak pantas terjadi.

BACA JUGA:Ini Dia Tips Aman Menurunkan Berat Badan Pasca Melahirkan Bayi

2. Berikan edukasi sedini mungkin

Topik soal sensitif sering sekali dihindari orangtua karena menganggap anak belum cukup umur. Padahal semakin menunda, anak justru akan mendapatkan informasi yang simpang siur dari lingkungan sekitarnya dan online. Salah informasi bisa membuat anak tak paham soal apa yang wajar dan tidak.

Topik mengenai hal yang sensitif sudah harus dibicarakan sedini mungkin, ketika anak mulai bertanya mengenai organ intimnya. Jangan tunda sampai mereka menginjak usia remaja, karena anak pasti akan lebih canggung dalam membahasnya.

Jika orangtua kesusahan untuk membahasnya, sekarang ini sudah banyak buku yang membantu bisa anak untuk memahami. Orangtua dapat membantu anak memahami dan menjawab rasa penasarannya, bukan hanya diberikan begitu saja ke anak untuk dibaca.

BACA JUGA:Untuk Pilkada Tahun Depan, KPU Provinsi Terima Dana Hibah Rp 110 Miliar, Cair Pertama Belum Full

Orangtua dan anak juga dapat melakukan aktivitas membuat daftar pertanyaan tentang hal-hal sensitif. Aktivitas ini bisa diawali dari orangtua yang menanyakan ke anak soal hal pribadi.

Minta anak untuk menjawabnya, dan jelaskan alasannya. Seiring bertambahnya usia, anak juga bisa bertanya dan orangtua perlu menjawabnya dengan jujur. Semakin dini memulainya, semakin baik untuk mengurangi kecanggungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: