Iklan RBTV Dalam Berita

Depan Kepala Daerah dan Forkopimda, Presiden Jokowi Ingatkan Hati-hati, Ada Apa Ya?

Depan Kepala Daerah dan Forkopimda, Presiden Jokowi Ingatkan Hati-hati, Ada Apa Ya?

--

"Di daerah berkaitan dengan tarif angkutan, tarif PDAM, hati-hati dalam menentukan itu bisa menjadikan inflasi naik. Jadi dihitung betul, kalau masih kuat ditahan. Kalau gak kuat naik gapapa sekecil mungkin jangan sampai ada PDAM menaikkan lebih dari 100 persen," tambah Presiden.

Lalu terkait kemiskinan ekstrem, Presiden meminta kepala daerah data kemiskinan ekstrem di masing-masing daerah. Target 2024 kemiskinan ekstrem 0 persen. Di tahun 2022 masih ada 2 persen, 1

di 14 provinsi 

"Kita tahu target kita di 2024 kemiskinan ekstrem ini harus berada pada 0 persen. Semuanya sudah ada datanya. Artinya targetnya, siapa sasarannya siapa sudah ada semuanya," tegas Presiden.

Selanjutnya soal stunting, disampaikan Presiden Indonesia memiliki bonus demografi dan puncaknya pada 2030-2035. SDM harus disiapkan dengan baik, agar mereka cerdas dan produktif. Sehingga penanganan stunting harus diselesaikan, targetnya 2024 hanya tersisa 14 persen. Dinas terkait dan BKKBN serta fasyankes diminta memantau dan mensosialisaikan pentingnya makanan bergizi, baik untuk ibu hamil, orang tua hingga calon ibu.

"Sehingga stunting harus menjadi target penyelesaian bagi pengembangan sumber daya manusia. Perlu saya ingatkan kepala daerah agar dinas, agar bkkbn mengingatkan terus pentingnya gizi bagi ibu hamil," tambah Presiden.

Terkait investasi, karena investasi dan ekspor menjadi salah satu penyumbang peningkatan pertumbuhan ekonomi. Sehingga kepala daerah diminta menyelesaikan masalah tata ruang dan alur pengurusan izin usaha agar dipercepat.

BACA JUGA:Pengopi Bengkulu Harus Tahu, Ini 7 Daerah Penghasil Kopi Terbaik di Indonesia, Nomor 3 Queen of Coffee

Sementara dalam sambutannya Mendagri Tito Karnavian menyampaikan, Mendagri bersama kementerian dan lembaga terkait telah melakukan upaya penanganan inflasi. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan ekonomi menunjukkan angka positif, yakni di kuartal ketiga 2022 mencapai angka 5,70 persen. Tingkat Inflasi juga terkendali dengan baik, sesuai dengan data BPS pada September 2022 mencapai 5,95 persen, lalu di Oktober turun menjadi 5,71 persen. November turun lagi menjadi 5,40 persen, namun di Desember naik sedikit menjadi 5,51 persen, karena dipengaruhi pola demand yang sifatnya musiman karena natal dan tahun baru. 

"Sebagai upaya mengendalikan inflasi daerah Mendagri bersama kementerian/lembaga terkait telah melakukan rapat koordinasi rutin mingguan setiap hati Senin yang diikuti kepala daerah, jajaran forkompimda, pimpinan instansi vertikal sejak bulan oktober," ujar Menteri. 

BACA JUGA:Harga CPO Menguat Lagi Pagi Ini, Petani Sawit Siap-siap Tersenyum

Hadir langsung dalam kegiatan rakornas, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah. Ekonomi di Provinsi Bengkulu ikut tumbuh. Selain itu berdasarkan data BPS, angka kemiskinan di Bengkulu juga menurun sebesar 0,28 poin. (Sıska Harliana)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: