Iklan dempo dalam berita

Perjanjian Sabda Palon atau Perjanjian Mbah Semar dan Syekh Subakir, Awal Mulanya Islam Masuk Tanah Jawa

Perjanjian Sabda Palon atau Perjanjian Mbah Semar dan Syekh Subakir, Awal Mulanya Islam Masuk Tanah Jawa

Perjanjian Sabda Palon--

BACA JUGA:Kredit Toyota Rush, Ada Pilihan Cicilan Mulai dari Rp 3 Juta, Segini DP yang Dibutuhkan

Wujud tunggal ini dalam bahasa Arab disebut Al Ahad. Dia maha dekat kepada manusia, bahkan lebih dekat Dia daripada urat leher manusianya sendiri. Ajaran agama kami menekankan budi pekerti yang agung yaitu menebarkan welas asih kepada alam gumebyar, kepada sesama sesama titah atau makhluk.

Lihatlah Sang Danyang, betapa sudah rusaknya tatanan masyarakat Majapahit sekarang. Bekas-bekas perang saudara masih membara. Rakyat kelaparan. Perampokan dan penindasan ada dimana-mana. Ini harus diperbaharui budi pekertinya.

Sabdopalon: Aku juga sedih sebenarnya memikirkan rakyatku. Tatanan sudah bubrah. Para pejabat negara sudah lupa akan dharmanya. Mereka salin sikut untuk merebutkan jabatan dan kemewahan duniawi. Para pandito juga sudah tak mampu berbuat banyak. Orang kecil salang tunjang (bersusah payah) mencari pegangan. Jaman benar-benar jaman edan.

Syeh Subakir: Karena itulah mungkin Sang Maha Jawata Agung menyuruh Sultan Muhammad Turki untuk mengutus kami ke sini. Jadi, wahai Sang Danyang Tanah Jawa, ijinkanlah kami menebarkan wewarah suci ini di wewengkon (wilayah) kekuasaanmu ini.

BACA JUGA:Bisa Kaya 7 Turunan, di Balik Misteri Pesugihan, Ini Lokasi Pesugihan Terkenal di Tanah Jawa

Sabdopalon: Baiklah jika begitu. Tapi dengan syarat -syarat yang harus kalian patuhi.

Syeh Subakir: Apa syaratnya itu wahai Sang Danyang Tanah Jawa?

Nah, dari hasil dialog tersebut tersimpulkan bahwa ada empat syarat, antara lain adalah berikut ini:

Pertama, penyebaran ajaran Islam tidak boleh dilakukan dengan cara paksaan apalagi dengan jalan peperangan. Penyebaran Islam di tanah Jawa harus dilakukan dengan cara halus dan memberikan keleluasaan bagi penduduk Jawa untuk memilih masuk ke dalam agama Islam atau tetap meyakini kepercayaan sebelumnya.

Kedua, akulturasi antara Islam dengan budaya Jawa dalam pendirian tempat peribadatan. Meskipun tempat peribadatan tersebut dari luar memiliki gaya asli Jawa, namun di dalamnya ajaran-ajaran Islam disebarluaskan.

BACA JUGA:Kredit Mobil Honda BRV, Angsuran Mulai Rp 5 Juta Lengkap dengan 5 Kelebihan

Ketiga, kerajaan Islam diperbolehkan berdiri di tanah Jawa. Tapi, raja pertama haruslah anak campuran. Maksudnya orang tua sang raja memiliki campuran agama. jika bapak Hindu, ibu Islam. Sebaliknya jika bapak Islam, ibu Hindu.

Keempat, tidak boleh mengubah orang Jawa menjadi orang yang kearab-araban. Biarkanlah padi tetap ditanam di sawah dan kurma tetap ditanam di padang pasir. Orang Jawa harus tetap menjadi Jawa dengan segala budi pekerti dan kepribadian asli orang Jawa. Jika orang Jawa sampai hilang “Jawanya”, 500 tahun lagi Ki Semar berjanji akan muncul lagi dengan membuat goro-goro.

Itulah mengenai kisah perjanjian mbah semar dan syekh subakir. Memang susah untuk mengetahui keadaan, asal usul atau gambaran kondisi sebuah masyarakat nun jauh ke masa lalu. Semakin jauh masa itu, semakin gelap gambarannya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: