Iklan dempo dalam berita

Sering Gelar Sholat Id Lebih Dulu, Kapan Thariqat Naqsabandiyah Lebaran Idul Fitri1 Syawal 1445 Hijriah?

Sering Gelar Sholat Id Lebih Dulu, Kapan Thariqat Naqsabandiyah Lebaran Idul Fitri1 Syawal 1445 Hijriah?

Kapan Thariqat Naqsabandiyah Lebaran Idul Fitri1 Syawal 1445 Hijriah?--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Sering gelar sholat Id lebih dulu, kapan Thariqat Naqsabandiyah Lebaran Idul Fitri1 Syawal 1445 Hijriah?

Tarekat Naqsyabandiyah adalah sebuah tarekat utama dalam ajaran tasawuf Sunni. Nama tarekat ini berasal dari Bahaudin al-Bukhari an-Naqsyabandi. 

BACA JUGA:Kapan Perayaan Lebaran Jemaah An-Nadzir 2024? Mari Mengenal Jemaah An-Nadzir

Para guru Naqsyabandiyah menelusuri garis keturunan mereka hingga Nabi Muhammad, melalui Abu Bakar (khalifah pertama Islam) dan Ali bin Abi Thalib (khalifah keempat Islam). 

Karena silsilah ganda ini melalui Ali dan Abu Bakar, melalui Imam Jafar ash-Shadiq, tarekat ini juga dikenal sebagai konvergensi dua samudra atau tatanan Sufi Jafar ash-Sadiq.

BACA JUGA:Ternyata Ini Golongan Aliran Islam di Indonesia yang Diakui Kementrian Agama RI

Tarekat Naqsyabandiyah berutang banyak wawasan kepada Yusuf Hamdani dan Abdul Khaliq Ghajadwani pada abad ke-12.

Bahaudin al-Bukhari an-Naqsyabandi pada abad ke-14 kemudian dianggap sebagai penyelenggara praktik dan bertanggung jawab untuk memberi tekanan pada doa yang benar-benar hening. 

Nama tarekat ini dapat diartikan sebagai “pengukir (dari hati)”, “pembuat pola”, “pembaru pola”, “pembuat gambar”, atau “yang berhubungan dengan pembuat gambar”. Jalan ini kadang-kadang disebut sebagai “jalan sufi yang agung” dan “jalan rantai emas”.

BACA JUGA:Tidak hanya NU dan Muhammadyah, Ini 5 Aliran Islam yang Ada di Indonesia

Tarekat Naqsyabandiyah memiliki pengaruh besar dalam kehidupan Indo-Muslim dan selama dua abad, ia menjadi tarekat spiritual utama di anak benua India. 

Baqi Billah membawa tarekat ini ke India pada akhir abad ke-16. Melalui muridnya, Ahmad Sirhindi, tarekat ini mendapatkan popularitas dalam waktu singkat.

Tarekat ini juga diperkenalkan ke Suriah pada akhir abad ke-17 oleh Syekh Murad Ali al-Bukhari, yang memantapkan dirinya di Damaskus.

Ciri menonjol dari Tarekat Naqsyabandiyah adalah diikutinya syariat secara ketat, keseriusan dalam beribadah, serta lebih mengutamakan berdzikir dalam hati

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: