Katanya Ketupat Mulanya Tradisi Agama Hindu dan Budha, Lantas Apa Makna Ketupat dalam Agama Hindu?
Makna ketupat dalam agama Hindu--
Pertama, ketupat awalnya merupakan bagian dari tradisi agama Hindu dan Buddha, di mana masyarakat Hindu dan Buddha zaman dahulu menggantungkan ketupat untuk mendapatkan keberuntungan.
Namun, perlahan tradisi ini mengalami akulturasi budaya, khususnya setelah Sunan Kalijaga mengubahnya menjadi bernuansa Islami, menggabungkan budaya lokal dengan ajaran agama Islam.
Kedua, bentuk ketupat dianggap melambangkan konsep "kiblat papat limo pancer", yang menggambarkan keseimbangan alam dalam empat arah angin utama.
Sunan Kalijaga memainkan peran penting dalam mengubah makna tradisi ketupat, menghubungkan simbolisme ini dengan nilai-nilai Islam yang mengajarkan keseimbangan dan harmoni.
BACA JUGA:Sajian Identik saat Momen Lebaran, Begini Cara Membuat Ketupat Gurih untuk Lebaran
Ketiga, keempat sisi ketupat, yang pada awalnya dianggap sebagai simbol keberuntungan, kemudian diubah maknanya untuk melambangkan nafsu manusia yang dikendalikan selama berpuasa.
Konsep "Ngaku Lepat" atau "Laku Papat" menjadi singkatan yang menggambarkan pentingnya pengakuan dosa dan pengendalian diri dalam menjalani kehidupan.
Keberadaan hidangan ketupat dalam memeriahkan suasana hari raya Idul Fitri tidak hanya mengandalkan sejarah dan filosofi semata, tetapi juga berhasil menjadi salah satu simbol solidaritas yang memperkuat hubungan antarmanusia.
Dalam tradisi yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Idul Fitri, ketupat yang sudah selesai dimasak tidak hanya dinikmati oleh keluarga sendiri, tetapi juga dibagikan kepada tetangga dan sanak saudara sebagai bentuk kebersamaan dan berbagi rezeki.
BACA JUGA:Selain Burasa, Apa Saja 8 Makanan Lebaran Khas Sulawesi Saat Momen Lebaran
Kebiasaan berbagi ketupat ini tidak hanya sekadar menunjukkan kepedulian sosial, tetapi juga menghasilkan hubungan timbal balik yang erat antarindividu dalam masyarakat.
Selain itu, ketupat juga memiliki makna filosofis yang mendalam. Terbuat dari daun kelapa muda yang dianyam dan diisi dengan beras, ketupat mengandung simbolisme yang mendalam.
Beras, yang dianggap sebagai lambang nafsu manusia, diapit oleh janur yang merupakan singkatan dari bahasa Jawa "jatining nur", yang bermakna berhati nurani. Ketupat dengan demikian melambangkan bahwa manusia harus mampu menahan hawa nafsu dunia dengan hati nurani yang dimiliki.
Proses pembuatan ketupat juga mengandung filosofi tersendiri. Anyaman janur yang mengelilingi beras melambangkan kesalahan manusia, sementara bentuk segiempat dari ketupat mencerminkan kemenangan umat Muslim setelah menjalani puasa selama satu bulan penuh.
BACA JUGA:Oh Ternyata Ini Asal Usul Ketupat hingga Menjadi Simbol dan Makanan Khas Lebaran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: