Misteri Jejak Wentira, Kerajaan Gaib yang Diduga Menyimpan Banyak Emas, Benarkah?

Ternyata, warna kuning ini bukanlah sekadar kebetulan, melainkan merupakan pilihan warna yang sangat disukai oleh penghuni kerajaan Wentira.

Pak Sony dan Pak Salam, tokoh adat setempat, dengan tegas melarang siapa pun yang berniat berkunjung ke Wentira untuk mengenakan pakaian berwarna kuning.

BACA JUGA:Sejarah Harta Karun Emas Terbesar di Sumatera Zaman Kolonial Belanda, Apakah Masih Ada?

Larangan ini tidak bisa dianggap enteng, karena menurut kepercayaan penduduk setempat, pengunjung yang melanggar larangan tersebut berisiko menghilang secara misterius. 

"Penduduk di Palu percaya bahwa mengenakan pakaian berwarna kuning ke sana adalah larangan yang sangat penting. Mayoritas orang yang hilang di kawasan ini ternyata mengenakan pakaian berwarna kuning," ujar Pak Salam dengan tegas, menekankan seriusnya larangan tersebut. 

BACA JUGA:Salah Satu Lokasi Harta Karun Emas Terbesar di Indonesia, Letaknya ada di Sumatera Utara

Agar lebih jelas, berikut ciri-ciri Kerajaan ghaib Wentira yang diduga menyimpan banyak emas dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Keberadaan dalam Legenda

Wentira menjadi salah satu dari berbagai kerajaan ghaib yang masih dipercaya eksistensinya di Indonesia. Legenda yang berkembang di sekitar kerajaan ini menyebutkan bahwa di dalamnya tersimpan harta karun berlimpah, bahkan istana mereka konon terbuat dari emas murni.

BACA JUGA:Harta Karun di Sulawesi Utara, Tambang Perak Bolaang Mongondow Penyumbang Sumber Kekayaan Alam Indonesia

2. Tempat Penyimpanan Harta Karun

Wentira dipercaya menyimpan berbagai rahasia dan kekayaan yang luar biasa, termasuk harta karun berlimpah. Istana mereka konon terbuat dari emas murni, menambah kepercayaan akan kekayaan yang tersimpan di kerajaan tersebut.

BACA JUGA:Ini Lokasi Harta Karun Peninggalan Zaman Belanda di Sumatera Barat Hasilkan 50 Kg

3. Pusat Peradaban Maju

Selain sebagai tempat penyimpanan harta, Wentira juga diyakini sebagai pusat peradaban yang sangat maju, melebihi kota-kota lain di Indonesia pada zamannya. Hal ini menunjukkan kekayaan intelektual dan kemajuan budaya yang ada di kerajaan tersebut.

Sumber: