Menelusuri Sejumlah Benda Harta Karun di Lombok Rampasan Belanda yang Dikembalikan ke Indonesia
Menelusuri Sejumlah Benda Harta Karun di Lombok Rampasan Belanda yang Dikembalikan ke Indonesia --
Dalam konteks ini, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan-Riset dan Pendidikan Tinggi, Hilmar Farid, menjamin bahwa artefak-artefak bersejarah dan berharga tersebut akan tetap terjaga dengan baik setelah tiba di Indonesia.
Dia menyatakan bahwa benda-benda tersebut akan dijaga dengan cermat di Museum Nasional, Jakarta.
BACA JUGA:Menurut Primbon Jawa, Begini Ciri-ciri Rumah yang Menyimpan Harta Karun Ghaib
Hilmar menegaskan bahwa Museum Nasional memiliki standar pengelolaan koleksi yang sangat baik. Dia juga merujuk pada pengalaman sebelumnya ketika museum tersebut berhasil menerima dan merawat koleksi dari Museum Delft beberapa tahun yang lalu dengan kondisi yang prima.
Dengan pengembalian benda-benda bersejarah 'Harta Karun Lombok' dan artefak lainnya oleh Belanda ke Indonesia, terbukalah sebuah bab baru dalam hubungan kedua negara.
BACA JUGA:Harta Karun Berlian di Indonesia Ada di 7 Lokasi Ini, Jadi yang Terbesar
Proses ini bukan hanya sekadar pengembalian benda bersejarah, tetapi juga sebuah pengakuan atas kesalahan masa lalu dan upaya untuk memperbaiki sejarah.
Momen ini mencerminkan pentingnya penghargaan terhadap warisan budaya dan sejarah masing-masing negara.
Sejarah 'Harta Karun Lombok' yang berasal dari penjarahan dan perampasan perang pada masa kolonial menjadi sorotan karena kontroversinya.
BACA JUGA:Lokasi Harta Karun Nikel yang Jumlahnya Hingga Miliaran Ton, di Sumatera Ada Jutaan Ton
Dengan pengembalian ini, Belanda mengakui karakteristik kontroversial dari kejadian tersebut dan mengambil langkah konkret untuk memperbaiki kesalahannya.
Langkah ini sekaligus menjadi sebuah momen bersejarah, di mana kedua negara bekerja sama untuk mengembalikan barang-barang yang seharusnya berada ditempat asalnya.
BACA JUGA:Daerah yang Punya Harta Karun Perak Terbesar di Indonesia, Ada di Pulau Sumatera dan Kalimantan
Demikianlah semoga informasi ini menambah wawasan.
(Sheila Silvina)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: