Sudah Salat Witir Apakah Masih Bisa Tahajud? Jawaban Ustad Adi Hidayat Ini Bikin Terang
UAH menjawab banyak pertanyaan tentang Islam--
BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM - Salat witir dapat diartikan beberapa makna berbeda, mulai dari bahasa hingga penafsiran daripada alim ulama atau periwayat hadits.
BACA JUGA:Ada 153 Calon Jemaah Haji Bengkulu Cadangan, Silakan Dicek Namanya
Ustadz Adi Hidayat mengatakan, bahwa witir jika diartikan secara bahasa maka bermakna suatu hal yang ganjil. Di mana seperti diketahui bahwa Allah itu tunggal, ganjil dan menyukai yang ganjil.
BACA JUGA:Labaik Allahumah Labaik, Nama-nama Calon Jemaah Haji Bengkulu yang Berangkat Tahun Ini (Bagian 3)
Di sisi lain jika dibawa ke konteks ibadah, para ulama membawa witir ini dengan dua pendekatan berdasarkan teks hadist yang sampai pada umat saat ini. Pendekatan yang pertama adalah pendekatan yang disepakati, witir adalah penutup dari salat yang ditunaikan.
BACA JUGA:Honorer Senyum, MenPANRB Pastikan Tidak Ada Pemberhentian Massal Honorer 2023
“Jadi kalau sudah witir malam kita menutup, salat yang ditunaikan terakhir menutup rangkaian salat yang ditunaikan,” ujar Adi dikutip dalam Akun YouTubenya, Minggu (26/3).
Adi mencontohkan seperti seseorang pada saat ramadan, setelah menunaikan salat tarawih dia witir. Dalam pemahaman pertama maka sudah tidak ada salat lagi, karena sudah ditutup salatnya selesai maka malam diisi dengan tilawah dengan dzikir karena sudah selesai salatnya dengan witir.
BACA JUGA:Berkah Ramadan, Honorer Kategori Ini Sudah Masuk Database, Segera Diangkat PPPK 2023
"Maka orang-orang yang memahami seperti ini, supaya dia bisa salat lagi dia engga witir dulu, dia tunaikan tarawihnya witirnya diakhirkan, supaya dia punya kesempatan di malam harinya untuk salat lagi dan dia tutup dengan menggunakan witir, jadi malam dia bisa tahajud dan witirnya di akhirnya," ujarnya.
BACA JUGA:BI Bengkulu Siapkan Rp 2,67 Triliun Uang Baru, Maksimal Tukar Rp 3,8 Juta
Pemahaman kedua yang dimaksudkan witir adalah penutup rangkaian salat yang sebelumnya, namun bisa dibuka kembali.
"Tapi dia bisa membuka kembali, jadi menutup yang sebelumnya dan membuka yang baru, jadi bukan berarti menutup segalanya. Satu kali Nabi Muhammad SAW sudah witir dan setelah witir dia menduga adzan akan berkumandang, tapi ternyata setelah dilihat masih ada jeda jadi beliau kemudian salat lagi, begitu salat kembali dua rakaat adzan berkumandang maka setelah itu selesai beliau tunggu bilal selesai adzan dia kemudian salat sunah dua rakaat sebelum subuh," ucapnya.
BACA JUGA:4 Kelompok Honorer Ini Prioritas Diangkat Menjadi ASN Tanpa Tes
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: