Iklan RBTV Dalam Berita

Jangan Asal Beli, Ini Cara Bedakan Beras Pera dan Pulen yang Harus Diketahui, Pahami Kesesuaian Pengolahannya

Jangan Asal Beli, Ini Cara Bedakan Beras Pera dan Pulen yang Harus Diketahui, Pahami Kesesuaian Pengolahannya

Cara membedakan beras pulen dan pera--

BACA JUGA:Sekda Minta Peran Keluarga: Kasus TPPO dan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Seperti Fenomena Gunung Es

Di sisi lain, beras pulen lebih cocok digunakan untuk pembuatan sushi dan nasi kepal.

Selain perbedaan dalam penggunaannya dalam masakan, beras pulen juga memiliki keunggulan dalam hal pencernaan, baik oleh manusia maupun mikroorganisme.

Inilah alasan mengapa tape sering kali dibuat dari beras ketan, yang merupakan salah satu jenis beras pulen.

Selain itu, saat dimasak, nasi dari beras pulen cenderung 'mekar' dengan baik, sehingga memberikan tekstur rengginang yang lebih renyah daripada kerupuk karak.

Meskipun memiliki kelebihan dalam pencernaan dan tekstur saat dimasak, beras pulen juga memiliki indeks glikemik yang cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan beras pera.

BACA JUGA:Percaya Atau Tidak, Primbon Jawa Sebut 8 Weton Ini Hidupnya Bergelimang Harta Layaknya Sultan

Indeks glikemik adalah ukuran yang menggambarkan seberapa cepat makanan diubah menjadi glukosa dalam darah setelah dikonsumsi.

Kualitas beras merupakan faktor penting yang memengaruhi pengalaman memasak dan menyantap nasi. Faktor-faktor seperti mutu fisik, mutu tanak (cooking quality), dan mutu rasa (eating quality) memainkan peran kunci dalam menentukan kualitas beras.

Dua aspek penting dari kualitas rasa dan mutu tanak beras seringkali terkait erat dengan kandungan amilosa dan amilopektin di dalamnya.

BACA JUGA:Cara Pinjam KUR BCA 2024, Bisa Diajukan Melalui 2 Pilihan, Cair Sampai Rp 75 Juta

Berdasarkan kandungan amilosa dan amilopektin, beras dapat dikelompokkan menjadi lima jenis utama. Pertama, beras ketan, yang memiliki kandungan amilosa sangat rendah, kisaran 0-2%.

Kedua, beras beramilosa sangat rendah, dengan kandungan amilosa sekitar 2-12%.

Ketiga, beras beramilosa rendah, memiliki kandungan amilosa berkisar antara 12-20%.

Keempat, beras beramilosa sedang, yang memiliki kandungan amilosa sekitar 20-25%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: