Iklan RBTV Dalam Berita

Nabi Muhammad dan Malaikat Jibril Pernah Bicara tentang Kiamat, Ini Isi Obrolannya

Nabi Muhammad dan Malaikat Jibril Pernah Bicara tentang Kiamat, Ini Isi Obrolannya

Obrolan Nabi Muhammad dan Malaikat Jibril tentang hari kiamat--

Mereka yang menjadi najis karena menyentuh mayat manusia akan disucikan dengan memercikkan air yang dicampur dengan abu pada mereka dua kali: sekali tiga hari setelah mereka bersentuhan dengan mayat dan yang kedua tujuh hari setelah kontak. 

Taurat menceritakan bahwa seekor sapi betina merah dibawa ke Elazar sang Imam, putra Nabi Harun, dan diproses abunya untuk ritual itu. Menurut Talmud, abu itu digunakan sejak saat itu hingga akhir periode Kuil Pertama. 

Selama periode Bait Suci Kedua, lima sampai tujuh sapi dara merah dibakar untuk abunya. Maimonides menulis dalam ringkasannya tentang hukum Yahudi, Mishneh Torah (Laws of the Red Heifer, 3:4), bahwa sapi merah berikutnya akan dibawa oleh Mesias. 

Kisah umat Yahudi dan sapi betina merah ini juga diabadikan dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqarah. Dalam bahasa Arab, Al-Baqarah artinya sapi betina. 

Mengapa Sapi Dara Merah Penting?

Di zaman modern, semua orang Yahudi, termasuk kohanim, dianggap tidak murni dengan kenajisan yang diberikan oleh seorang mayat. 

Sementara dalam kehidupan sehari-hari di zaman modern status ini tidak memiliki banyak efek praktis, mereka yang najis dengan jenis najis ini dilarang memasuki Bait Suci. 

BACA JUGA:Dana Desa di Kabupaten Jayawijaya 2024, Segini Rincian Pembagian Dana di 328 Desa

Kohanim yang tidak murni dengan jenis ketidakmurnian ini dengan demikian dicegah untuk melakukan layanan yang diperlukan di Bait Suci dan perlu dimurnikan dengan abu sapi merah sebelum dapat melayani lagi, membuat pembuatan abu seperti itu menjadi persyaratan yang diperlukan untuk setiap upaya untuk membangun kembali Bait Suci di Yerusalem. 

Non-Yahudi dan Sapi Merah Ini bukan pertama kalinya orang non-Yahudi membantu menyediakan sapi dara merah kepada orang-orang Yahudi. 

Talmud (Kiddushin 31a) menceritakan bahwa seorang non-Yahudi bernama Dama ben Netina menolak untuk memberikan permata yang dibutuhkan untuk kuil, meskipun ada tawaran hadiah yang besar, karena fakta bahwa ayahnya sedang tidur di atas kunci kotak yang memegang permata dan dia tidak ingin mengganggu istirahat ayahnya. 

Sebagai imbalan atas rasa hormat yang dia tunjukkan kepada ayahnya, seekor sapi dara merah lahir di kawanan ben Netina tahun berikutnya dan dia bisa menjual sapi itu di kuil dengan uang yang akan dia dapatkan jika dia menjual permata itu kepada mereka.

BACA JUGA:Rincian Dana Desa Kabupaten Raja Ampat Tahun 2024 di 117 Desa, Simak Desa dengan Alokasi Dana Terbesar

Demikian informasi tentang obrolan Nabi Muhammad dan malaikat Jibril soal hari kiamat. Semoga bermanfaat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: