Inilah 10 Urutan Negara Paling Korup di Dunia, Apakah Indonesia Termasuk?
Inilah 10 Urutan Negara Paling Korup di Dunia, Apakah Indonesia Termasuk?--Foto: ist
1. Somalia
Negara yang berada di Benua Afrika ini menduduki peringkat pertama sebagai negara paling korup di dunia, dengan skor CPI sebesar 11 yang menunjukkan tingkat korupsi sangat tinggi.
Penyebab utama dari masalah korupsi di Somalia adalah ketidakstabilan kondisi politik dan terjadinya konflik berkelanjutan yang menciptakan lingkungan tidak terkendali.
Seperti aksi terorisme, tidak adanya kebebasan pers, hingga kemiskinan yang ekstrem. Karena maraknya kasus korupsi di Somalia membuat banyak lembaga internasional urung membantu.
BACA JUGA:Bagaimana Hukuman Para Pelaku Penembakan Pejabat Negara? Ini Informasi Lengkapnya
2. Venezuela
Venezuela berada di peringkat kedua dengan skor CPI 13. Meskipun negara ini memiliki sumber minyak yang berlimpah, tetapi pemerintah Venezuela sangat bergantung dalam menggunakan sumber daya minyak semaksimal mungkin untuk meningkatkan kesejahteraan.
Ketika harga minyak dunia turun pendapatan negara secara signifikan berpengaruh bagi perekonomian Venezuela.
Perekonomian Venezuela semakin menurun karena adanya korupsi dan nepotisme yang marak dilakukan oleh Presiden Venezuela, Hugo Chávez. Ketika menjabat, dia kerap mengeluarkan anggaran negara sebagai media agar kebijakan-kebijakan yang dibuat bisa berjalan dengan lancar.
Hal ini diperparah dengan inflasi ekonomi yang sangat tinggi dan menjadi penyebab terjadinya praktik-praktik korupsi di Venezuela.
BACA JUGA:Selain Donald Trump, Ini Deretan Kepala Negara yang Pernah Ditembak
3. Suriah
Dengan skor CPI 13, membuat Suriah menjadi negara ketiga dengan tingkat korupsi tertinggi di dunia. Hal ini sebabkan oleh rezim otoriter yang sudah menjabat berdekade-dekade yang menyebabkan kurangnya akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan keuangan.
Karena rezim tersebut korupsi juga bisa disebabkan oleh kurangnya lembaga demokrasi kuat, seperti parlemen dan peradilan independen yang memungkinkan para petinggi menyalahgunakan kekuasaan mereka tanpa pengawasan.
Tidak hanya itu, ketidakstabilan ekonomi karena perang saudara juga menciptakan kekosongan kekuasaan sehingga memudahkan korupsi untuk berkembang tanpa pengawasan yang memadai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: