Iklan RBTV Dalam Berita

Inilah 10 Urutan Negara Paling Korup di Dunia, Apakah Indonesia Termasuk?

Inilah 10 Urutan Negara Paling Korup di Dunia, Apakah Indonesia Termasuk?

Inilah 10 Urutan Negara Paling Korup di Dunia, Apakah Indonesia Termasuk?--Foto: ist

Selain itu, kurangnya lembaga independen atau pengawas kekuasaan pemerintah membuat korupsi sulit dikendalikan. 

Keterlibatan negara dalam pasar gelap, pelanggaran hak asasi manusia, dan kultus kepribadian yang meluas semakin memperkuat persepsi bahwa Korea Utara adalah negara yang sangat korup.

BACA JUGA:Daftar Lengkap 79 Negara Bebas Visa untuk Indonesia 2024, Ada Visa Free dan On Arrival

8. Haiti

Haiti berada di peringkat kedelapan dengan skor CPI 17. Sebagai negara termiskin di Belahan Barat, Haiti menghadapi masalah serius seperti korupsi, kekerasan geng, perdagangan narkoba, dan kejahatan terorganisir. 

Efektivitas keuangan publik dan kekuatan hukum di Haiti sudah terganggu oleh ketidakstabilan politik yang berlangsung selama bertahun-tahun.

Korupsi oleh pejabat pemerintahan juga telah terjadi selama bertahun-tahun dan merupakan salah satu penyebab utama krisis politik di Haiti. 

Salah satu contoh paling terkenal adalah skandal PetroCaribe, di mana dana bantuan minyak dari Venezuela disalahgunakan oleh pejabat Haiti untuk menggelapkan sebesar US$ 2 miliar.

9. Turkmenistan

Meskipun negara ini memiliki cadangan gas alam yang besar, tetapi Turkmenistan menempati peringkat kesembilan dengan indeks CPI sebesar 17. Hal ini disebabkan oleh pemerintahan Turkmenistan yang kurang transparan dalam pengelolaan sumber daya alamnya yang kaya. 

Korupsi sering terjadi di sektor ekstraktif, di mana pejabat pemerintah dan perusahaan multinasional terlibat dalam praktik penyuapan untuk memperoleh keuntungan.

BACA JUGA:Tertarik Bekerja ke Negara Tetangga? Begini Cara Mengurus Visa ke Singapura

10. Libya

Libya menduduki peringkat ke-10 dengan CPI sebesar 18. Negara ini sedang menghadapi krisis berkelanjutan, termasuk krisis politik dan pemerintahan yang lemah. Kontrol atas sumber daya minyak telah menjadi fokus utama untuk praktik korupsi, yang memperburuk tantangan pemerintahan dan menghambat perkembangan ekonomi.

Setelah terjadi revolusi dan pembunuhan Gaddafi pada 2011, korupsi di Libya tetap menjadi masalah yang meresahkan. Bahkan kekerasan dan ketidakstabilan politik masih merajalela di seluruh Libya, sementara konflik kekuasaan antara pemerintah dan militer semakin menguat. Korupsi di sektor penegakan hukum juga umum terjadi di Libya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: