Iklan RBTV Dalam Berita

Kriteria Aliran Sesat dalam Islam Menurut Fatwa MUI Pusat, Ini Contohnya

Kriteria Aliran Sesat dalam Islam Menurut Fatwa MUI Pusat, Ini Contohnya

Kriteria Aliran Sesat dalam Islam --

Hadits adalah segala sesuatu yang dinisbatkan kepada Nabi Muhammad SAW, baik ucapan, perbuatan, maupun taqrir (ketetapan).
Hadits merupakan salah satu sumber ajaran Islam selain Alquran. Jika ada ajaran yang mengajarkan bahwa hadits tidak dapat dijadikan sebagai sumber hukum, maka hal itu bisa menjadi indikator atau ciri aliran sesat.

BACA JUGA:Makin Gagah, Ini Tampilan Baru Honda ADV 160 Model 2025, Cek Harganya

7. Menghina, Melecehkan, dan atau Merendahkan Para Nabi dan Rasul

Menghina Nabi Muhammad SAW adalah tindakan kekafiran yang dapat menyebabkan pelakunya keluar dari Islam.

Allah berfirman dalam surat At-Taubah ayat 65, "Mengapa kepada Allah, dan ayat-ayat-Nya serta Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?"

Jika ada ajaran Islam yang justru menghina nabi, baik itu Nabi Muhammad SAW maupun nabi-nabi sebelumnya, maka hal itu bisa menjadi ciri aliran sesat.

8. Mengingkari Nabi Muhammad sebagai Nabi dan Rasul Terakhir

Nabi Muhammad SAW adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus oleh Allah SWT. Setelah beliau tidak akan ada lagi nabi dan rasul yang akan diutus.

Rasulullah SAW menegaskan dalam hadisnya bahwa tidak akan ada lagi rasul dan nabi sesudahnya. Jika ada yang mengajarkan bahwa ada nabi yang diutus oleh Allah SWT setelah Nabi Muhammad SAW, maka itu adalah ciri aliran sesat.

BACA JUGA:Beredar Rekaman CCTV Perkelahian, Polisi Pastikan Tak Ada Kaitan Dengan Temuan Dua Jenazah

9. Mengubah, Menambah, dan atau Mengurangi Pokok-Pokok Ibadah

Dalam Islam terdapat sejumlah peribadatan yang terikat oleh ketentuan tertentu yang biasa disebut sebagai rukun.

Ketentuan ini mencakup tata cara, waktu pelaksanaan, tempat pelaksanaan, dan status hukum suatu ibadah. Sebagai contoh, shalat lima waktu adalah ibadah yang wajib dilakukan oleh setiap muslim. Jika ada ajaran yang mengajarkan bahwa shalat lima waktu tidak wajib, maka ajaran tersebut sudah memiliki ciri aliran sesat.

Contoh lain misalnya dalam ibadah haji, yang harus dilakukan ke baitullah di Mekkah, Arab Saudi. Jika ada ajaran yang mengatakan bahwa ibadah haji tidak harus dilakukan dengan datang ke baitullah, maka hal itu bisa dikatakan sebagai ciri aliran sesat.

10. Mengkafirkan Sesama Muslim

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: