Iklan dempo dalam berita

Prediksi Fenomena La Nina di Indonesia, Ini Dampak dan Antisipasi Bagi Petani

Prediksi Fenomena La Nina di Indonesia, Ini Dampak dan Antisipasi Bagi Petani

Prediksi Fenomena La Nina di Indonesia--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Prediksi fenomena La Nina di Indonesia, ini dampak dan antisipasi bagi petani.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa Indonesia berpotensi mengalami fenomena anomali iklim La Nina tahun ini.

La Nina adalah fenomena alami dalam sistem iklim dunia yang terjadi ketika suhu permukaan laut di wilayah tengah dan timur Samudra Pasifik menjadi lebih dingin dari biasanya.

BACA JUGA:Virus Oropouche Ternyata Sudah Ada Sejak 1955, Begini Sejarah, Gejala dan Pengobatan Virus Oropouche

Fenomena ini melibatkan interaksi kompleks antara atmosfer dan lautan, yang berdampak signifikan terhadap cuaca global, termasuk di Indonesia.

La Nina diprediksi terjadi setelah fase El Nino masuk ke fase Netral. Menurut Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, indeks El Nino-Southern Oscillation (ENSO) sudah mulai beralih ke kondisi Netral dengan indeks sebesar 0.42.

BMKG memprediksi bahwa La Nina berpotensi terjadi pada semester kedua 2024. Hal ini didasarkan pada hasil pemantauan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik yang menunjukkan bahwa pada periode dasarian I Mei 2024, ENSO mulai beralih ke kondisi Netral dengan indeks sebesar 0.42.

ENSO diprediksi akan terus berada pada fase Netral hingga Juni-Juli, dan diprediksi beralih ke fase La Nina pada Juli-Agustus 2024.

BACA JUGA:Heboh Wabah Virus Oropouche Hingga Picu Kematian di Brasil, Ketahui Tentang Virus Oropouche

Antisipasi Dampak La Nina

BMKG meminta petani agar bersiap mengantisipasi dampak yang dapat ditimbulkan oleh La Nina. La Nina umumnya memberikan dampak berupa peningkatan curah hujan di Indonesia, terutama pada periode musim kemarau.

Kondisi ini perlu diantisipasi oleh petani, terutama untuk komoditas pertanian yang sensitif terhadap curah hujan seperti tanaman hortikultura.

Ardhasena menambahkan bahwa terdapat kajian yang menunjukkan potensi meningkatnya gangguan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada akhir musim kemarau di tahun La Nina yang perlu diantisipasi oleh para petani.

BACA JUGA:Heboh Wabah Virus Oropouche Hingga Picu Kematian di Brasil, Ketahui Tentang Virus Oropouche

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: