Iklan dempo dalam berita

Gawat, WHO Rilis Jenis Penyakit Berpotensi Jadi Pandemi, Apa Saja?

Gawat, WHO Rilis Jenis Penyakit Berpotensi Jadi Pandemi, Apa Saja?

Daftar Penyakit Berpotensi Jadi Pandemi--

Jenis virus yang lebih berbahaya kini beredar di Republik Demokratik Kongo (DRC), dan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pekan ini bahwa ia sedang mempertimbangkan untuk menyebut wabah mpox sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC).

5. Serovar Salmonella enterica non-tifus

Bakteri Salmonella dapat menyebar melalui makanan yang tidak aman atau kontak langsung, dan menyebabkan penyakit diare yang sangat serius bagi anak kecil. Bahkan beberapa menyebabkan penyakit invasif dan mengancam jiwa. Beberapa kandidat vaksin sedang dalam uji klinis tahap awal untuk mengobati bakteri ini.

6. Klebsiella pneumoniae

Merupakan bakteri normal yang terdapat di usus. Penyakit ini biasanya menyebar melalui kontak orang ke orang atau peralatan yang terinfeksi di rumah sakit atau tempat layanan kesehatan lainnya dan dapat menyebabkan pneumonia, meningitis, infeksi aliran darah, dan infeksi luka atau lokasi operasi.

Dikhawatirkan oleh pakar kesehatan, Klebsiella karena beberapa bakteri menjadi “kuman super”, di mana artinya mereka kebal terhadap antibiotik.

BACA JUGA:Sejumlah Pemotor Berjatuhan di Jalan Koleang, Netizen Sentil Pemda dan DPRD

7. Lentivirus humimdef1

Meskipun virus ini diklasifikasikan memiliki tingkat risiko sedang untuk menyebabkan keadaan darurat global, virus ini dapat berpindah spesies dan memiliki “gejala yang tertunda namun berdampak buruk,” kata WHO. Belum ada vaksin, namun pengobatan antivirus efektif. Hal ini sangat penting di kawasan Afrika.

8. Virus Nipah

Virus ini berasal dari kelelawar buah, termasuk yang disebut rubah terbang, dan hewan peliharaan seperti babi, kuda, kucing, dan anjing. Virus Nipah bisa ditularkan ke manusia melalui hewan atau makanan yang terkontaminasi. Bisa juga menular langsung dari manusia ke manusia.

Tingkat kematian 40 persen hingga 75 persen. Virus ini juga dapat menyebabkan ensefalitis, atau pembengkakan otak. Hingga kini belum ada vaksin yang tersedia untuk manusia atau hewan, namun terapi antibodi monoklonal sedang dalam pengembangan.

BACA JUGA:Cek, Ini Deretan Mobil Bekas City Car Harga Rp 40 Juta, Dijamin Enggak Bikin Kecewa

Dikategorikan berpotensi pandemi karena wabah terjadi hampir setiap tahun di beberapa wilayah Asia, namun terdapat cara yang diketahui untuk mencegah penyebaran virus.

Upaya pencegahannya antara lain menghindari paparan terhadap kelelawar dan hewan yang sakit, menghindari konsumsi buah-buahan yang mungkin pernah dimakan kelelawar, dan tidak meminum jus mentah tertentu dari buah-buahan yang dimakan kelelawar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: