Iklan dempo dalam berita

Penjelasan Kadis Diknas Tentang Pengakuan Remaja Putus Sekolah Karena Ditampar Kepsek

Penjelasan Kadis Diknas Tentang Pengakuan Remaja Putus Sekolah Karena Ditampar Kepsek

Pengakuan remaja putus sekolah di Kabupaten Gunung Kidul bikin heboh--

Orang tua siswa tersebut mengungkapkan keinginan agar anaknya bisa kembali bersekolah dan tidak jadi dimasukkan ke pondok pesantren.

Mereka berharap anaknya dapat melanjutkan pendidikan di sekolah menengah pertama seperti sedia kala.

BACA JUGA:Masuk Kriteria, Inilah Sederet Merek Mobil yang Boleh Menggunakan BBM Subsidi

Menanggapi hal ini, Nunuk Setyowati menyambut baik permintaan tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya siap memfasilitasi agar sang siswa bisa kembali bersekolah.

Dinas Pendidikan Gunungkidul juga membuka opsi bagi siswa tersebut, apakah ia ingin tetap bersekolah di SMP yang sama atau pindah ke sekolah yang lebih dekat dengan rumahnya.

"Kita dengan senang hati akan memfasilitasi anak tersebut untuk bisa bersekolah lagi. Kami juga persilakan jika ingin pindah ke sekolah lain yang lebih dekat, atau tetap di sekolah lamanya," kata Nunuk.

BACA JUGA:Langkah untuk Mendapatkan Pinjaman Modal Usaha dari Bank Bagi Pelaku Usaha

Syarat untuk Kembali Bersekolah

Namun, Nunuk juga memberikan syarat penting bagi siswa tersebut jika ingin kembali bersekolah.

Ia menekankan bahwa siswa tersebut harus bersedia mematuhi peraturan yang ada di sekolah. 

Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa anak tersebut tidak akan menghadapi masalah serupa di kemudian hari dan dapat mengikuti proses belajar dengan baik seperti siswa lainnya.

"Tapi dengan syarat, harus mau mematuhi peraturan yang ada di sekolah itu. Sehingga, kita juga tidak membeda-bedakan anak tersebut. Karena memang, saat ini, di zaman seperti ini, anak-anak itu butuh penguatan,"ujar Nunuk.

BACA JUGA:DP 30 Persen, Begini Skema Cicilan Kredit Mobil Brio, Angsuran Mulai Rp 2 Jutaan Per Bulan

Nunuk menambahkan bahwa penting bagi siswa-siswa zaman sekarang untuk mendapatkan dukungan dan motivasi yang kuat, baik dari lingkungan keluarga maupun sekolah, agar mereka tetap semangat dalam menjalani pendidikan.

Meskipun sempat viral di media sosial, kisah ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga akurasi informasi dan tidak mudah percaya pada berita yang belum tentu kebenarannya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: