Iklan RBTV Dalam Berita

Kisah Aminah, Ibunda Nabi Muhammad SAW yang Wafat Kala Perjalanan Pulang dari Yatsrib

Kisah Aminah, Ibunda Nabi Muhammad SAW yang Wafat Kala Perjalanan Pulang dari Yatsrib

Kisah Aminah, Ibunda Nabi Muhammad SAW --

Setelah menikah, Abdullah harus pergi berdagang ke negeri Syam (sekarang Suriah), namun dalam perjalanan pulangnya, ia jatuh sakit dan meninggal.

Kepergian Abdullah meninggalkan kesedihan mendalam bagi Siti Aminah yang saat itu sedang mengandung Nabi Muhammad SAW.

BACA JUGA:Syarat dan Cara Pengajuan Pinjaman Tanpa Agunan BNI Periode September 2024, Proses Cair Cepat

Masa Kehamilan dan Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Menurut riwayat, Nabi Muhammad SAW lahir pada 12 Rabiul Awwal tahun Gajah, atau sekitar tahun 570 Masehi.

Kehamilan Siti Aminah merupakan anugerah yang sangat besar, karena beliau diberi kehormatan untuk mengandung calon nabi terakhir yang akan membawa cahaya kebenaran bagi umat manusia.

Dalam beberapa riwayat, dikisahkan bahwa selama kehamilan, Siti Aminah sering merasakan cahaya yang menerangi rumahnya, dan beliau merasa dilindungi oleh keberkahan dari Allah SWT.

Ketika waktu kelahiran tiba, Siti Aminah melahirkan Nabi Muhammad SAW dalam suasana yang sangat istimewa.

BACA JUGA:Laka Tunggal Diduga Ngantuk, Mobil Hantam Badan Jalan dan Nyangkut di Flyover

Pada saat itu, beliau tidak ditemani oleh suaminya yang sudah wafat. Namun, Allah SWT mengutus empat perempuan dari surga untuk menemaninya dalam proses melahirkan.

Mereka adalah Siti Hawa, istri Nabi Adam, Siti Sarah, istri Nabi Ibrahim, Siti Maryam, ibu dari Nabi Isa, dan Asiyah binti Muzahim, istri Firaun yang beriman kepada Allah.

Keempat wanita ini datang untuk memberi dukungan kepada Siti Aminah dan mengucapkan selamat atas kelahiran Nabi Muhammad SAW.

BACA JUGA:Pusbangdiklat DPW PPNI Provinsi, Pengurus DPD PPNI Rejang Lebong dan Kepahiang Dilantik

Nabi Muhammad Dibesarkan Sebagai Anak Yatim

Setelah kelahiran Nabi Muhammad SAW, Siti Aminah merawat putranya dengan penuh kasih sayang. Namun, sesuai dengan tradisi Arab pada masa itu, persusuan anak-anak diserahkan kepada para ibu susu dari kalangan Bani Sa'ad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: