Iklan RBTV Dalam Berita

Sebelum Dibebaskan dari Sandera di Papua, Ternyata Kapten Philip Pilot Susi Air Sempat Minta Hal Ini

Sebelum Dibebaskan dari Sandera di Papua, Ternyata Kapten Philip Pilot Susi Air Sempat Minta Hal Ini

Ternyata Kapten Philip Pilot Susi Air --

Ia juga mengungkapkan bahwa Panglima TPNPB dari Komando Daerah Pertahanan III Ndugama-Derakma, Egianus Kogoya, melarang adanya kontak senjata selama proses penyerahan.

Ini menunjukkan adanya kesepakatan antara pihak penyandera dan negosiator yang berperan dalam pembebasan Philip.

Bunyamin menambahkan bahwa Philip diserahkan langsung oleh Egianus Kogoya kepada mantan Bupati Nduga, Edison Gwijangge, di Kampung Yuguru pada pukul 08.00 waktu Indonesia Timur.

BACA JUGA:Kenapa Orangtua Kita Marah Besar kalau Ada yang Buka Payung Dalam Rumah? Ini Mitosnya

Dalam momen penyerahan tersebut, Egianus memberikan pesan kepada Edison untuk menyampaikan permintaan kepada TNI-Polri agar segera menarik pasukan dari Papua.

"Bupati langsung hubungi Satgas Cartenz dan hentikan serangan udara di Nduga," ujar Bunyamin, mengutip pernyataan Egianus.

Alasan dibalik Pembebasan

Menurut Bunyamin, setelah markas pusat TPNPB mengajukan proposal pembebasan Philip, intensitas serangan militer di Nduga semakin meningkat.

Operasi militer yang dilancarkan oleh TNI-Polri membuat situasi di Nduga semakin memanas, terutama di Distrik Mam, yang merupakan tanah kelahiran Egianus Kogoya.

Bunyamin mengungkapkan bahwa alasan utama Egianus memutuskan untuk menyerahkan Philip adalah untuk mencegah serangan besar-besaran yang bisa berdampak buruk bagi masyarakat setempat.
Wilayah Nduga, terutama Distrik Mam, menjadi titik fokus operasi militer.

BACA JUGA:Bentuk Kuku Anda Menggambar Kepribadianmu, Ada yang Berarti Pekerja Keras dan Pemberani

Dalam situasi tersebut, Egianus merasa bahwa menyerahkan sandera adalah langkah yang tepat untuk menghindari kerusakan yang lebih besar.

Dengan demikian, pembebasan Philip bukan hanya hasil dari negosiasi yang dilakukan oleh Satgas Damai Cartenz, tetapi juga merupakan keputusan strategis dari pihak penyandera.

Egianus tampaknya menyadari bahwa melanjutkan penyanderaan hanya akan memperburuk situasi dan menempatkan masyarakat setempat dalam bahaya yang lebih besar.

Pada akhirnya, upaya negosiasi yang melibatkan berbagai pihak berhasil membuahkan hasil. Philip kini dapat kembali berkumpul dengan keluarganya setelah hampir dua tahun terjebak.

Sheila Silvina

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: