Iklan RBTV Dalam Berita

Oknum Guru SMP Tampar Siswa Berkali-kali, Marah Karena Hal Ini

Oknum Guru SMP Tampar Siswa Berkali-kali, Marah Karena Hal Ini

Oknum Guru SMP Tampar Siswa Berkali-kali--

Munif menjelaskan bahwa pihaknya langsung mengambil tindakan setelah video tersebut beredar luas di media sosial.

Oknum guru yang terlibat dalam insiden ini diketahui berinisial E, dan saat ini pihak dinas sedang mendalami informasi lebih lanjut mengenai apa yang sebenarnya terjadi.

BACA JUGA:Jak Tigau Calon Bupati Bengkulu Selatan Tahun 2024 Ni, Siapau Calon yang Paling Kayau?

Menurut Munif, guru tersebut merasa marah karena siswa memanggilnya tanpa menggunakan sebutan ‘bu’ di depan namanya, yang dianggap sebagai tindakan tidak hormat.

“Peristiwanya baru saja terjadi. Kami langsung bertindak untuk mencari informasi-informasi terkait hal tersebut,” ungkap Munif ketika dikonfirmasi.

Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak akan membiarkan kasus ini berlarut-larut dan akan memberikan penanganan yang sesuai, baik kepada siswa maupun guru yang terlibat.

BACA JUGA:Ketahui, Ini Sederet Bahaya Konsumsi Telur Terlalu Banyak, Batasi Konsumsinya

Pemicu Emosi Guru: Sapaan yang Dianggap Tidak Sopan

Insiden penamparan ini diduga dipicu oleh tindakan siswa yang memanggil gurunya tanpa menyertakan sebutan 'bu' di depan namanya.

Dalam pendidikan Indonesia, terutama di daerah-daerah tertentu, menyebut guru dengan panggilan yang sopan adalah hal yang sangat dijunjung tinggi.

Guru dianggap sebagai figur otoritas yang harus dihormati, baik dalam sapaan maupun sikap. Namun, meski siswa tersebut mungkin dianggap kurang sopan, tindakan kekerasan fisik seperti yang terlihat dalam video tentu saja tidak dapat dibenarkan.

BACA JUGA:Belum Lama Dilantik, Anggota Dewan Kepahiang Ikut Rapat Paripurna Pakai Baju Kaos

Reaksi Netizen: Pro dan Kontra

Setelah video ini viral, berbagai reaksi bermunculan di media sosial. Banyak netizen yang mengecam tindakan guru tersebut, menyebutnya sebagai tindakan yang tidak pantas dilakukan oleh seorang pendidik.

Beberapa komentar yang muncul menyoroti pentingnya kontrol emosi bagi seorang guru, apalagi dalam situasi di mana siswa masih dalam masa pembentukan karakter.

“Sebagai guru, seharusnya bisa memberikan contoh yang baik, bukan malah bertindak kasar seperti itu,” tulis seorang netizen di salah satu platform media sosial.

Namun, di sisi lain, ada pula yang berpendapat bahwa guru tersebut mungkin merasa sangat tersinggung dengan tindakan siswa yang dianggap tidak sopan, terutama mengingat norma-norma yang ada di sekolah-sekolah tradisional di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: