Iklan RBTV Dalam Berita

Sammy Basso, Pengidap Penyakit Progeria Terlama Meninggal Dunia

Sammy Basso, Pengidap Penyakit Progeria Terlama Meninggal Dunia

Sammy Basso--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Ini penyakit langka progeria yang diderita Sammy Basso, penyintas terlama hingga 28 tahun.

Sammy Basso, penyintas terlama dari penyakit langka progeria meninggal dunia di usia 28 tahun, pada Minggu (6/10).

BACA JUGA:Hati-hati! BPOM Rilis 10 Obat Herbal Berbahaya untuk Ginjal dan Jantung, Ini Daftarnya

Kabar meninggalnya Sammy juga disampaikan oleh asosiasi tersebut pada Minggu (6/10/2024).

"Hari ini cahaya kita, pemandu kita, telah padam. Terima kasih Sammy telah menjadikan kami bagian dari kehidupan yang luar biasa ini," tulis asosiasi tersebut, dikutip dari Channel News Asia.

Pria yang lahir pada tahun 1995 di Schio, Veneto, Italia, telah didiagnosis mengidap progeria pada usia dua tahun.

BACA JUGA:Sudah Dinantikan, tapi iPhone 16 Dilarang Masuk Indonesia, Ini Penjelasan Pemerintah

Progeria

Dilansir dari laman DetikHealth, Progeria yang juga dikenal sebagai sindrom progeria Hutchinson-Gilford, adalah kelainan genetik progresif yang sangat langka.

Kondisi ini menyebabkan anak-anak menua dengan cepat, yang dimulai pada dua tahun pertama kehidupannya.

Anak-anak dengan progeria umumnya akan terlihat tampak sehat saat lahir. Kemudian, selama tahun pertama, gejala-gejala seperti pertumbuhan yang melambat, hilangnya jaringan lemak, dan rambut rontok mulai muncul.

BACA JUGA:Selebgram Afifah Riyad Diduga Jadi Korban KDRT Suami, Kabarnya Gara-gara Hal Ini

Masalah jantung dan stroke merupakan penyebab kematian pada sebagian besar anak-anak dengan progeria. Mereka yang mengalami kondisi ini memiliki rata-rata harapan hidup sekitar 15 tahun.

Beberapa orang dengan kondisi tersebut mungkin meninggal di usia yang lebih muda. Namun, beberapa dari mereka juga dapat memiliki kesempatan hidup lebih lama, sekitar 20 tahun.

Sejauh ini, tidak ada obat untuk kondisi progeria. Namun, perawatan dan penelitian baru menunjukkan beberapa harapan untuk mengelola gejala dan komplikasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: