Berebut Ngatur Lalu Lintas, 'Pak Ogah' Duel Sengit dengan Celurit Didepan SPBU
Kasus Perkelahian --
Kanit Reskrim Polsek Kebomas, Ipda Arief, memberikan penjelasan mengenai motif duel carok yang terjadi.
Menurutnya, perkelahian ini diduga dipicu oleh perebutan lahan di sekitar SPBU Bunder, Gresik, yang biasa digunakan oleh para "Pak Ogah" untuk membantu pengendara menyeberang jalan.
Tempat ini sering kali ramai oleh lalu lintas, sehingga banyak pengendara yang bersedia memberikan uang sebagai imbalan atas bantuan yang diberikan.
BACA JUGA:Siapa Sosok Wanita yang Digerebek Bersama Habib Nizar di Magelang?
Arief juga menyebutkan bahwa kedua pria yang terlibat dalam aksi carok ini telah diamankan oleh pihak berwenang.
Mereka adalah Imron, 51 tahun, warga Surabaya, dan Rohman, warga asli Gresik. Imron saat ini berada di Mapolsek Kebomas sebagai pemilik senjata tajam celurit yang digunakan dalam duel tersebut.
Sementara itu, Rohman dilarikan ke RSUD Ibnu Sina untuk mendapatkan perawatan medis, karena telapak tangannya terluka parah akibat terkena sabetan celurit dalam perkelahian tersebut.
“Kami sudah amankan satu orang bernama Imron, yang juga pemilik senjata tajam,” jelas Arief.
Ia menambahkan bahwa setelah kondisinya membaik, pihak kepolisian akan memintai keterangan Rohman untuk menggali informasi lebih lanjut mengenai kejadian tersebut.
BACA JUGA:Nahas, Tradisi Adat di Pernikahan Berujung Maut, Pemuda Ini Tewas saat Tradisi Angngaru
Kronologi Peristiwa
Dalam keterangannya kepada polisi, Imron mengungkapkan bahwa duel carok ini terjadi akibat perebutan lahan untuk menjadi polisi cepek (pengatur lalu lintas) di area putar balik depan SPBU Bunder.
Imron mengaku telah bekerja di tempat tersebut selama lebih dari sepuluh tahun untuk mencari nafkah bagi keluarganya, dan merasa bahwa lahan tersebut adalah haknya.
Ia menyebutkan bahwa sehari sebelum insiden carok, Rohman telah mengancam akan membunuhnya jika tidak meninggalkan lahan tersebut.
Ancaman inilah yang kemudian memicu amarah Imron dan mendorongnya untuk berduel dengan Rohman.
“Lha dia (Rohman) haknya apa melarang saya mencari nafkah di situ, bahkan saya diancam akan dibunuh,” ujar Imron kepada pihak berwenang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: