Iklan RBTV Dalam Berita

Ngeri! Fenomena Likuifaksi di Mamuju Tengah, BPBD dan BMKG Angkat Suara

Ngeri! Fenomena Likuifaksi di Mamuju Tengah, BPBD dan BMKG Angkat Suara

Fenomena Tanah Lembek di Mamuju Tengah--

Fenomena likuifaksi adalah sebuah peristiwa di mana tanah kehilangan kekuatannya akibat beban berulang atau getaran, seperti yang biasa terjadi saat gempa bumi.

BACA JUGA:Update Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus, Korban Jiwa Terus Bertambah, 4 Bandara Ditutup Sementara

Dalam kondisi ini, partikel tanah mengalami pemisahan yang menyebabkan tanah berubah menjadi semi-cair, sehingga tidak lagi mampu menopang beban di atasnya.

Pada umumnya, likuifaksi sering terjadi di daerah dengan muka air tanah yang dangkal atau di kawasan rawan gempa, di mana tekanan bawah tanah bisa meningkat secara mendadak.

Menurut analisis dari Badan Geologi, wilayah Sulawesi Barat, khususnya Kabupaten Mamuju Tengah, memang memiliki potensi pergerakan tanah yang tinggi, sehingga rentan terhadap dampak gempa bumi.

BACA JUGA:Duh! 2 Negara Ini Larang Warganya Putar Lagu ‘APT’ Rose BLACKPINK dan Bruno Mars, Apa Alasannya?

Hal ini membuat risiko terjadinya likuifaksi semakin meningkat, terutama di area dengan karakteristik tanah yang didominasi oleh gambut atau tanah lepas.

Keberadaan tanah gambut yang rapuh terhadap perubahan kadar air dan getaran, ditambah dengan muka air yang dangkal, semakin meningkatkan kemungkinan terjadinya fenomena ini di masa mendatang.

Menyikapi kejadian tersebut, BPBD Mamuju Tengah pun mengimbau masyarakat di wilayah-wilayah rawan untuk lebih waspada terhadap potensi pergerakan tanah yang dapat memicu bencana likuifaksi.

Terlebih saat musim hujan, saat kondisi tanah cenderung jenuh oleh air, potensi pergerakan tanah ini semakin besar dan berbahaya.

BACA JUGA:Asyik! Menteri PKP Mau Bagi-bagi Rumah Gratis, Ini Kriteria Penerimanya

Di sisi lain, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar turut memberikan analisis terkait kejadian ini.

Berdasarkan informasi yang mereka himpun, BMKG menyebutkan bahwa tidak ada aktivitas gempa bumi yang tercatat sebelum kejadian likuifaksi di Kabupaten Mamuju Tengah ini.

Kepala Bidang Observasi BMKG Wilayah IV Makassar, Jamroni, mengatakan bahwa pergerakan tanah yang menyebabkan likuifaksi kemungkinan besar dipicu oleh getaran ekskavator yang beroperasi di lokasi.

“Tidak ada gempa bumi yang tercatat sebelum peristiwa likuifaksi terjadi, jadi dapat dipastikan bahwa penyebabnya bukan karena getaran gempa,” ujar Jamroni dalam keterangannya, yang dikutip dari detikSulsel .

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: