Mengenal Sejarah Terompet Tahun Baru, Jadi Tradisi Perayaan Malam Pergantian Tahun
Sejarah Terompet Tahun Baru--
BACA JUGA:Masyarakat Harus Tahu, Siang Ini Pantai Panjang Diterapkan Satu Jalur
Kendati demikian, juga tidak berseberangan dengan dasar-dasar agama, sebab yang justru mengkhawatirkan ialah timbulnya keyakinan terhadap disyariatkannya sesuatu yang tidak disyariatkan.” [Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki, Mafahim Yajibu an Tushahihah, [Surabaya: As-Shafwah Al-Malikiyyah], halaman 337-338.
Melihat dua referensi di atas dapat disimpulkan, peringatan momentum tahun baru dalam pandangan Islam masuk dalam kategori adat istiadat ataupun tradisi yang tidak memiliki korelasi dengan agama.
Sehingga, hukumnya bagi seorang muslim boleh-boleh saja merayakan pergantian tahun baru tersebut selama tidak diiringi dengan kemaksiatan.
BACA JUGA:Mengapa Seragam Anak SD Berwarna Merah Putih? Ternyata Ini Sejarah Awal Mulanya
Merayakan momentum tahun baru juga ditandai dengan berbagai bentuknya menurut perspektif kajian Islam merupakan hal yang mubah (diperkenankan), selama tidak dilakukan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan syariat, seperti tindak kemaksiatan.
Meski begitu, alangkah baiknya bagi kita untuk memaknai pergantian tahun baru ini sebagai momentum untuk mengevaluasi diri agar lebih memaksimalkan ibadah ke depannya dengan ungkapan syukur.
Selain itu, yang tak kalah penting dalam momentum pergantian tahun ialah memohon kepada Allah SWT agar senantiasa memberikan kita kekuatan untuk menjalankan kebaikan dan ketaatan serta dijauhkan dari segala marabahaya. Wallahu’alam bishawab.
Putri Nurhidayati
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: