Iklan RBTV Dalam Berita

Ceramah Lengkap Zainuddin MZ, 10 Orang yang Menjadi Teman Setan

Ceramah Lengkap Zainuddin MZ, 10 Orang yang Menjadi Teman Setan

KH. Zainuddin MZ--

Bukankah lambang para hakim digambarkan dalam bentuk neraca yang berimbang? Tidak berat ke kiri, tidak juga berat ke kanan. Dalam arti objektif memberikan keputusan sesuai dengan hukum sehingga masyarakat terlindungi. 

 

Dan hakim yang adil secara praktis adalah musuh daripada setan. Dimana pun setan dan iblis paling gak demen dengan hakim yang adil. Itu merupakan musuh besar bagi setan. Yang menyalahkan yang salah, membenarkan yang benar, walaupun yang salah orang besar, yang benar orang kecil. Dan kita memang oleh baginda Nabi diajarkan satu doa,

اللهم أرنا الحق حقا وارزقنا اتباعه

“Ya Allah, perlihatkan kepada kami bahwa yang benar itu benar.” Sebab sering kita lihat yang benar jadi tidak benar. Ini memerlukan kekuatan batin. Yang benar tampakkan kepada kami benarannya, ya Allah. Sebab sekarang banyak ketidakbenaran yang dikamuflase, banyak ketidakbenaran yang diberikan lipstik, sehingga kelihatannya menjadi benar. Ini baik doa ini saya pikir dibaca oleh para hakim.

اللهم أرنا الحق حقا

“Ya Allah, perlihatkan kepada saya bahwa yang benar itu benar.”

Dan tidak cuma sekedar itu,

وارزقنا اتباعه

“Berikan kekuatan kepada saya untuk mengikuti kebenaran itu.”

Sebab kadang-kadang terjadi juga dia tahu yang benar itu benar, tapi tidak punya keberanian moril untuk mengatakan bahwa itu benar. Dia tahu itu barang yang hak, tapi tidak terpanggil mengikuti yang hak, tidak punya kekuatan moril untuk mengikutinya. Lalu doa ini pun disambung,

وأرنا الباطل باطلا وارزقنا اجتنابه .

“Wahai Allah, perlihatkan kepada kami bahwa yang batil adalah batil, bahwa yang salah adalah salah, bahwa yang mungkar adalah mungkar, berikan kepada kami kekuatan untuk menjauhi yang mungkar, yang batil, yang zalim.”

 

Saudara-saudara kaum Muslimin rahimakumullah, kita sering mencaci kaum pelacur sebagai sampah masyarakat. Tapi sadarkah kita bahwa pelacuran di bidang hukum, pelacuran di bidang intelektual, kadang-kadang pelacuran di bidang agama, dalam arti menjual ayat untuk membela yang salah dan menekan yang benar, ini juga tidak kalah bahayanya dengan prostitusi, pelacur-pelacur yang kita anggap sebagai sampah daripada kehidupan masyarakat itu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: