Ceramah Lengkap Zainuddin MZ, 10 Orang yang Menjadi Teman Setan
KH. Zainuddin MZ--
Padahal ini usaha iblis bagaimana orang kehilangan iman, menjadi kafir, masuk grup dia, untuk menemani dia di dalam neraka nanti. Dia gelincirkan iman kita dan kita sering tanpa terasa telah mengalami pergeseran nilai-nilai iman, kalau tidak tergusur sama sekali. Cuma saya katakan tadi, oleh karena iman ini bukan benda, orang yang kehilangan iman kurang begitu merasa.
Padahal ini yang paling berharga, sebab ini yang akan kita bawa menghadap Allah. Orang itu kalau sudah yakhruju minad dunya bi ghairi iman, keluar dari dunia, meninggalkan dunia dan seluruh isinya kembali menghadap Allah dengan tidak membawa iman, tempatnya jelas sudah. Itu yang paling kita khawatir. Pangkat jelas tidak kita bawa. Harta benda akan pindah nama jadi milik ahli waris kita. Tiba-tiba iman yang cuma satu itu tempat kita bergantung hilang juga dari diri kita, dengan apa kita mau menghadap Allah dan kemalangan apa yang lebih besar dari orang-orang yang telah kehilangan iman pada saat dia menghadap Allah Swt.?
Karena itu saudara-saudara, terutama yang diberikan amanah berupa harta oleh Allah dalam kehidupan ini, bersyukurlah kalau saudara diberikan kepercayaan oleh Allah untuk menyalurkan rizki kepada orang lain seperti keran yang nyimpen air tapi tidak untuk dirinya, disalurkan kepada yang memerlukannya. Rizki dia, cuma lewat tangan saya.
Berbahagilah orang kalau dipercayai Allah untuk menyalurkan rizki kepada orang lain. Artinya, agen. Wong ditunjuk jadi agen Allah kok ga bangga. Kalau sudah kemari cara berpikir, insya Allah rasa bakhil bin pelit alias medit bin koret, itu insya Allah ga ada. Kan kadang kita perpikir, “Yang nyari duit gue setengah mati, loe dateng-dateng mau minta aja, kepala loe.” Kan itu toh kadang-kadang cara kita berpikir. Boleh jadi, lalu terasa berat. Tapi kalau kembali kepada kesadaran, “Barangkali, alhamdulillah. Rizki dia. Cuma lewat tangan saya. Kalau saya ga ngasih dia, barangkali ga semudah ini saya dapat rizki. Allah mudahkan rizki saya karena saya membantu orang-orang yang memang memerlukannya. Andaikata saya tidak membantu mereka, belum tentu rizki selancar ini.” Tidak lalu, “Enak aja, peras keringat gua, banting tulang, pergi pagi pulang sore, loe dateng-dateng nadah aja.”
Berbahagialah orang sekali lagi, kalau dia dijadikan agen oleh Allah untuk menyalurkan rizki kepada mereka yang memang memerlukannya. Kalau tidak ke arah itu kita perpikir, yang timbul bakhil. Bakhil lalu bermegah-megah dengan hartanya, timbul kesombongan. Seneng lihat orang susah.
BACA JUGA:Utang Sebesar Gunung Uhud Insyaallah Lunas, Amalkan 3 Doa Diajarkan Rasulullah SAW Ini
Lalu dia sendiri dengan hartanya cuma to show only, pameran. Lewat di kampung seneng kalau orang melotot melihat mobilnya yang serba mengkilap, sepatunya yang serba mahal, seneng kalau wah semua gaya hidupnya serba jetset. Wah, wah, wah. Seneng betul kalau ngelihat orang serba bengong melihat keadaan dia. Timbul takabburnya, sombongnya, ngenyek kepada yang lain. Maka orang kaya yang sombong, temen iblis, teman setan. Setan senang betul. Sebaliknya secara praktis orang kaya yang rendah hati adalah musuh iblis.
Saudara-saudara kaum Muslimin rahimakumullah, lain memang kalau kita diberikan ilmu di akhirat nanti pertanyaan cuma satu, “Ilmumu kau amalkan untuk apa?” Kalau kita diberikan umur panjang, pertanyaan akhirat satu saja, “Umurmu kau habiskan dimana?” Tapi, kalau sudah harta diberikan kepada kita, pertanyaan akhirat dua,
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: