Iklan RBTV Dalam Berita

Pinjol Tumbuh Pesat, Utang Mencapai Rp 17,3 Triliun, OJK: Terus Kami Monitoring

Pinjol Tumbuh Pesat, Utang Mencapai Rp 17,3 Triliun, OJK: Terus Kami Monitoring

Jumlah nasabah pinjaman online terus meningkat--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Perusahaan pinjaman online (pinjol) tumbuh pesat. Asosiasi Fintech Indonesia atau Aftech mencatat, jumlah akumulasi utang via pinjol, data April 2023, sudah mencapai Rp 17,3 triliun.

Menurut Ketua Aftech Pandu Patria Sjahrir, pertumbuhan Industri financial technology (fintech) pinjaman peer to peer (P2P lending) atau dikenal sebagai pinjol tumbuh pesat. Pihaknya mencatat, jumlah anggota Aftech hanya 24 perusahaan pada 2016, dan sudah mencapai 340 perusahaan.

BACA JUGA:Saldo DANA Tiba-tiba Hilang? Berikut Ini Syarat Klaim Garansi, Saldo Kembali

“Perkembangan fintech lending sangat tinggi, dari tahun 2018 jumlah akumulasi pinjaman sebesar Rp 3 triliun menjadi Rp 17,3 triliun per April 2023 atau tumbuh 42 persen,” ujar Pandu.

Adapun jumlah pemberi pinjaman atau lender mencapai 1 juta per April 2023 dari 115 ribu lender. Sedangkan jumlah peminjam atau borrower dari 330 menjadi 111,18 juta.

Pandu menambahkan, tingkat keberhasilan bayar dalam 90 hari atau TKB90 hari per April 2023 mencapai 97,18 persen. Menurut dia, angka tersebut jauh lebih baik daripada Agustus 2020 sebesar 91 persen.

Adapun tingkat profitabilitas fintech lending mencatatkan tren positif 4,52 persen dan retail non equity mencapai 9,34 persen per April 2023.

"Yang kita fokuskan adalah peningkatan governance dari fintech lending yang lebih baik dan semakin substainable,” jelasnya.

BACA JUGA:Dapat Saldo DANA Gratis Rp 280.000 Hanya dengan Susun Puzzle, Buruan Coba

Sebelumnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut terjadi kenaikan penggunaan fintech P2P lending pada Maret 2023 atau sebulan sebelum hari raya Lebaran. Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Lembaga Penjamin dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono mengatakan penyaluran dana pada Maret mencapai Rp 19,74 persen.

Adapun berdasarkan data OJK, lanjut Ogi, porsi penyaluran pendanaan P2P lending kepada sektor konsumsi pada Maret 2023 mencapai 60,03 persen dari total penyaluran industri. Angka tersebut meningkat dibandingkan Februari 2023 yang hanya mencapai 59,33 persen atau bulan Desember 2022 yang sebesar 57,96 persen.

Ogi berharap sekaligus optimistis industri P2P lending atau pinjol bisa terus bertumbuh. Hal ini mengingat kebutuhan pendanaan atau pembiayaan di Indonesia masih sangat luas. Sementara, lembaga jasa keuangan yang ada belum bisa memenuhinya secara menyeluruh. 

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan ada sebanyak 24 peer-to-peer lending (P2P lending) atau pinjol yang memiliki tingkat wanprestasi di atas 90 hari (TWP90) lebih dari 5%.

BACA JUGA:Cuma Modal Login dengan Facebook Saldo DANA Gratis Rp 400.000 Cair ke DANA, Begini Caranya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: