Mengenang Kisah KS Tubun, Pahlawan Asal Maluku yang Melawan Pemberontak G30S PKI
Kisah KS Tubun saat Melawan Pemberontak PKI--
Karel Sadsuitubun atau Karel Satsuit Tubun (KS Tubun) lahir di Tual, Kota Maluku Tenggara, pada 14 Oktober 1928.
Diusia mudanya, KS Tubun mulai menjajal peruntungan dengan masuk pendidikan polisi dan ditugaskan di Kesatuan Brimob Ambon saat setelah lulus dengan pangkat Agen Polisi Kelas Dua atau setara dengan Bhayangkara Dua Polisi saat ini.
Kemudian, Tubun naik pangkat menjadi Agen Polisi Kelas Satu dan dipindah tugaskan ke Jakarta. Sebelum menjadi korban G30S, Tubun pernah dilibatkan dalam operasi Tri Komando Rakyat di Irian Barat.
BACA JUGA:Kinerja Pelindo Dipelototi Pemerintah Pusat, Pengerukan Alur Pulau Baai Belum Tuntas
Setelah operasi Trikora berhasil, Tubun kemudian diberi tugas untuk mengawal kediaman Dr. J. Leimena, Wakil Perdana Menteri, di Jakarta dan pangkatnya kembali naik menjadi Brigadir Polisi.
Melansir dari buku Karel Satsuit Tubun (1981), pada malam G30S, Tubun sedang bertugas menjaga rumah Leimena.
Saat itu, Tubun bertemu dengan pasukan penculik jenderal yang berniat menculik AH Nasution. Rumah Leimena memang berdekatan dengan rumah AH Nasution.
BACA JUGA:Tablet Huawei MatePad 12 X Meluncur Global, Punya Layar 2.8K dan Desain Logam Ultra Tipis
Ini adalah awal dari penculikan dilakukan. Karena pasukan penculik tersebut berniat untuk melumpuhkan pengawal di sekitar rumah Nasution.
Selanjutnya, dituliskan dalam buku Memenuhi Panggilan Tugas: Jilid 6 Masa Kebangkitan Orde Baru (1987), AH Nasution, bahwa saat itu Tubun terus melawan para penculik meski senjatanya telah direbut.
Tak gentar, ketika penculik masuk ke pos jaga Tubun secara paksa, ia semakin memperkuat perlawanannya. Namun, KS Tubun akhirnya tewas karena kalah jumlah dengan beberapa peluru mendarat di tubuhnya.
BACA JUGA:Pembangunan Terminal Bandara Fatmawati, Disiapkan Anggaran Rp 64 Miliar
Berkat keberaniannya tersebut, membuat KS Tubun menjadi satu-satunya polisi yang ditetapkan sebagai pahlawan revolusi. Ia menerima penghormatan dari pemerintah Indonesia dan juga menerima penghargaan.
Tak hanya itu, KS Tubun juga diberikan gelar Pahlawan Nasional, dan namanya diabadikan di Bandar Udara Karel Sadsuitubun di Ibra, Kei Kecil, Maluku Tenggara.
Tak berkahir disitu, perjuangan Tubun hingga kahir hayatnya juga menjadikan pemerintah memilih namanya untuk kapal perang KRI Karel Satsuit Tubun.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


