Proses pengerjaan monument Ibu Fatmawati juga sempat menuai pro dan kontra. Namun tetap berdiri juga. Bahkan monumen diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo didampingi beberapa keluarga Bung Karno dan Ibu Fatmwati.
“Ibu Fatmawati bukan hanya ibunya warga Bengkulu tapi juga ibunya seluruh rakyat Indonesia. Beliau selamanya akan dikenang karena visi dan pandangan beliau yang jauh ke depan,” tutur Presiden saat meresmikan monumen Pahlawan Nasional Ibu Agung Fatmawati Sukarno, di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Rabu (05/02/2020).
BACA JUGA:Pinjam Rp 3 Juta di Finmas, Pinjol Resmi Cek Syaratnya di Sini
Atas jasa Ibu Fatmawati, menurut Presiden, bangsa Indonesia memiliki Bendera Pusaka Merah Putih, yang dijahit dengan tangan sendiri dan dipersiapkan sebelum Indonesia merdeka.
“Sebagai Ibu Negara Republik Indonesia yang pertama, Ibu Fatmawati selalu setia mendukung perjuangan Presiden Soekarno, selalu memberikan keteladanan tentang pentingnya pengorbanan, dan selalu menekankan pentingnya menjaga semangat, menjaga mimpi di tengah keterbatasan-keterbatasan yang ada,” ujar Presiden.
Monumen ini, sambung Presiden, menjadi penanda bukti hormat atas perjuanga Ibu Fatmawati. “Mengingatkan kita semua anak-anak bangsa, generasi penerus untuk meneladani sikap kenegarawanan Ibu Fatmawati, memotivasi bangkitnya sikap-sikap kepahlawanan, rela berkorban untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa,” tambah Presiden.
Pada kesempatan itu, Presiden juga menyampaikan bahwa monumen yang sangat indah ini merupakan karya salah satu maestro patung Indonesia, Nyoman Nuarta. Ia menambahkan bahwa Nyoman Nuarta merupakan perupa asal Bali yang mempersembahkan karyanya untuk masyarakat Bengkulu dan juga masyarakat Indonesia.
Presiden menitipkan kepada seluruh masyarakat Bengkulu untuk menjaga dengan baik monumen, merawat agar tidak rusak dan tidak lekang oleh waktu. “Sama seperti semangat Ibu Fatmawati yang tidak pernah luntur sampai kapanpun,” ujarnya.
Saat ini monumen Pahlawan Nasional Ibu Agung Hj. Fatmawati Sukarno berdiri kokoh di Simpang Lima Ratu Samban, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu.
Ibu Fatmawati menikah dengan Presiden Soekarno pada 1 Juni 1943 dan dianugerahi 5 orang anak, yaitu Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, dan Guruh Soekarnoputra.
Era Presiden Abdurrahman Wahid, Fatmawati dianugerahi gelar Pahlawan Nasional, melalui surat Keputusan Presiden RI No 118/TK/2000 tanggal 4 November 2000.
BACA JUGA:Butuh Dana Rp10 Juta? Ajukan Pinjaman Online di Rupiah Cepat, Pastinya Cepat Cair
Sebagai tanda peresmian, Presiden Jokowi melakukan penekanan tombol sirene, pembukaan selubung monumen, dan penandatanganan prasasti, didampingi oleh Ketua DPR Puan Maharani, Menko Bidang PMK Muhadjir Effendy, Seskab Pramono Anung, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, dan Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan, serta Sukmawati Soekarnoputri. Turut hadir pula Menteri Sosial Juliari P. Batubara, Guruh Soekarnoputra, Sukmawati Soekarnoputri, dan Puti Guntur.(tim)