NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Miliki kekayaan yang tesembunyi, ini kabar penemuan harta karun Dinasti Tang di Bangka saat ini.
Indonesia juga memiliki harta yang tersembunyi di dalamnya, atau yang lebih dikenal dengan harta karun.
BACA JUGA:Penemuan Harta Karun di Jawa Barat dengan Nilai Miliaran Rupiah, Apakah Masih Ada? Ini Lokasinya
Harta karun sendiri merupakan harta berupa emas, perak, uang logam yang tersimpan di suatu tempat yang tidak satu orang pun tahu kecuali pemiliknya.
Nah, jika kamu jalan-jalan ke Singapura, sempatkanlah untuk mampir di Asian Civilization Museum karena di sana dipamerkan artefak-artefak yang ditemukan dari bangkai kapal Dinasti Tang dengan tema Secrets of the Sea: A Tang Shipwreck and Early Trade in Asia.
BACA JUGA:Luar Biasa! Ini Jejak Penemuan Kendi Berisi Harta Karun VOC di Pandeglang dengan Berat 3 Kilogram
Bangkai kapal ini ditemukan oleh nelayan Belitung pada 1998 silam di Selat Gaspar, Kepulauan Bangka Belitung, tapi nampaknya baru belakangan ini mendapat cukup banyak perhatian.
Bangkai kapal itu sendiri berasal dari masa yang amat tua yaitu pada tahun 830 M. Gaya kapalnya sendiri adalah kapal Arab, yang sedang berlayar dalam jalur perdagangan Afrika-Tiongkok.
BACA JUGA:Harta Karun juga Ada di Surga, Amalkan Zikir Ini agar Kelak Bisa Mendapatkan Harta Karun
Di bangkai kapal itu banyak ditemukan keramik-keramik Changsha yang memuat simbol-simbol Buddhis maupun Taois.
Total penemuannya ada sekitar 60.000 artefak. Di antaranya ada mangkok Changsha dengan motif Swastika Buddhis dan sebuah mangkok dengan kaligrafi Huai Su, seorang biksu Chan (Zen) yang mahir kaligrafi masa Tang kelahiran Changsha.
Selain itu ditemukan pula mangkok dengan motif-motif teratai Buddhis dan ikan makara mengejar permata cintamani, guci-guci bermotif singa, dan pohon sala.
BACA JUGA:Jejak Heboh Penemuan Harta Karun Emas Bergambar Ir Soekarno di Sungai Komering Sumsel
Di kapal itu juga ditemukan cermin bermotif Delapan Trigram dan motif hewan 4 penjuru arah dari kosmologi Taois.
Beberapa cermin dan cangkir di sana juga dapat diketahui kisah produksinya dari puisi-puisi dari pujangga Chan (Zen) masa Tang, Bai Juyi yang dikenal juga sebagai Upasaka Devananda (Bai Letian Jushi).