Sosoknya Sangat Dikagumi, Ini Perjuangan R.A Kartini Memajukan Kaum Perempuan Indonesia

Sabtu 20-04-2024,22:14 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Purnama Sakti

Penjelasan Kartini membuat J.H.Abendanon terkesan. Dia pun menyampaikan ingin memberikan Kartini kesempatan sekolah dokter. Namun sayang, lagi-lagi keinginan Kartini bersekolah kandas. Ayahnya menolak masuk sekolah dokter karena dominan murid laki-laki.

BACA JUGA:Pinjaman BCA Online Via BCA Mobile Terbaru, Cairkan Rp 15 Juta Tanpa Jaminan

Meski begitu, Sosroningrat mengizinkan Kartini untuk mengikuti pendidikan guru sesuai cita-citanya sejak kecil. Pertimbangannya karena Kartini dicalonkan menjadi direktris kostschool yang akan didirikan pemerintah.

Abendanon dan Sosroningrat pernah berdiskusi di Jepada dan Batavia yang menghasilkan kesimpulan perlunya didirikan sekolah untuk perempuan di Jawa. Melalui surat edaran pada 20 November 1900 No 15336, Abendanon meminta para bupati memberikan pendapat tentang rencana tersebut.

Namun sebagian besar bupati menolak karena aturan adat bangsawan tidak mengizinkan anak perempuan dididik di luar.

Harapan Kartini untuk ikut pendidikan guru pun sirna. Berbagai rintangan datang bertubi-tubi. Sempat putus asa tetapi akhirnya Kartini bangkit kembali.

Berbagai kesempatan dicobanya untuk meraih pendidikan. Salah satunya dia menemui Van Kol dan menguraikan pemikirannya tentang persamaan derajat laki-laki dan perempuan.

Kemampuan Kartini yang dianggap luar biasa mendorong Van Kol untuk membantunya mendapatkan pendidikan ke Belanda dengan biaya dari pemerintah. Dia berjanji akan memperjuangkan keinginan Kartini dan Roekmini belajar ke Belanda.

BACA JUGA:Pinjaman Bank Tenor 10 Tahun dan Bunga Rendah, Penuhi Syarat Pengajuannya agar Uang Cair

Salah satu syarat permohonan beasiswa ke pemerintah adalah izin orang tua. Tanpa disangka, orang tua Kartini memberikan izin untuk keinginannya tersebut.

Meski begitu banyak pihak yang berusaha menggagalkan keinginan Kartini. Salah satunya dilakukan oleh Abendanon dan istri yang mempengaruhi Kartini untuk belajar di Batavia daripada Belanda.

Suatu ketika, Abendanon menemui Kartini di Jepara untuk mempengaruhinya agar membatalkan keinginannya belajar di Belanda tetapi Batavia. Tanpa diduga, Kartini menyetujuinya.

Keputusan tersebut membuat teman-temannya di Belanda kecewa. Mereka merasa dikhianati setelah memperjuangkan dukungan Kartini sekolah di Belanda.

Meski demikian, surat permohonan Kartini dan Roekmini untuk belajar di Batavia tidak segera dijawab oleh pemerintah. Mereka memutuskan untuk membuka sekolah bagi anak-anak perempuan di pendopo kabupaten pada Juni 1903.

BACA JUGA:Bagaimana Hukum Islam Tentang Menunda Kehamilan? Apakah Diperbolehkan?

Sekolah itu menekankan pada pembinaan budi pekerti dan karakter anak. Semua aktivitas di sekolah didasari perasaan saling menyayangi dan mencintai.

Kategori :