Banyak perasaan dan emosi yang berkecamuk dalam diri anak-anak yang tentunya memiliki dampak psikologis ketika ibunya atau ayahnya selingkuh.
Rasa bersalah, tekanan dari orangtua yang selingkuh, dan merasa mengkhianati keluarga bisa membuat depresi serta gangguan kecemasan pada diri anak.
BACA JUGA:Eits Jangan Salah Pilih dan Tertipu, Ini 6 Jenis Merek Logam Mulia Terbaik di Indonesia
4. Kebingungan
Perselingkuhan dapat menimbulkan kebingungan besar bagi anak-anak. Mereka mungkin merasa bingung mengapa keluarga mereka hancur meskipun mereka sudah berusaha menjadi anak yang baik dan patuh.
Kebingungan ini bisa menyebabkan perasaan tidak aman dan ketidakpastian tentang hubungan keluarga dan masa depan mereka.
5. Keraguan
Pengkhianatan dan hilangnya kepercayaan tidak hanya mempengaruhi pasangan, tetapi juga anak-anak. Anak-anak dapat menjadi sering ragu dan sulit untuk memercayai orang lain.
Kepercayaan yang rusak di antara orang tua dapat membuat anak takut untuk menjalin hubungan di kemudian hari. Ketika mereka tumbuh dewasa, keraguan ini bisa berkembang menjadi ketidakpercayaan terhadap lawan jenis dan masalah dalam membangun hubungan yang sehat.
6. Kemungkinan untuk Selingkuh Juga di Masa Depan
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Family Issues pada 2015 menemukan bahwa anak-anak dari orang tua yang tidak setia dua kali lebih mungkin untuk tidak setia juga di masa depan.
BACA JUGA:7 Cara Mengatasi Trauma Perselingkuhan! Salah Satunya Lakukan Perawatan Diri
Psikolog klinis Ana Nogales, penulis Parents Who Cheat: How Children and Adults are Affected When Their Parents Are Unfaithful, menyatakan bahwa anak-anak yang tumbuh dalam keluarga dengan perselingkuhan dapat mengalami dampak jangka panjang.
Ini terutama terlihat dalam cara mereka memandang hubungan romantis dan kemampuan mereka untuk mempercayai pasangan di masa depan.
Perselingkuhan dalam pernikahan membawa dampak yang sangat merugikan bagi anak-anak. Namun, ketika hal ini terjadi, penting untuk mengakui dampaknya terhadap anak-anak dan memberikan dukungan yang mereka butuhkan untuk mengatasi pengalaman traumatis ini.
Orang tua dan lingkungan sekitar harus berperan aktif dalam membantu anak-anak pulih dan membangun kembali kepercayaan serta kesejahteraan emosional mereka.