Kopi Robusta adalah salah satu jenis kopi yang berasal dari tanaman kopi Coffea canephora. Nama Robusta diambil dari kata "robust" yang dalam bahasa Inggris berarti kuat. Kopi Robusta memiliki rasa yang kuat dan cenderung lebih pahit dibandingkan dengan kopi Arabika. Kopi Robusta juga memiliki warna yang lebih pekat atau hitam, dan biji kopinya lebih bulat dan lebih kecil daripada kopi Arabika.
Kopi Robusta tumbuh baik di dataran rendah dengan ketinggian 400-800 meter di atas permukaan laut (mdpl), temperatur 21-24 °C, dan membutuhkan bulan kering selama 3-4 bulan berturut-turut dengan 3-4 kali hujan kiriman. Kopi Robusta sering digunakan sebagai campuran racikan kopi untuk membuat rasanya lebih mantap.
BACA JUGA:Alami Kenaikan! Segini Harga Kopi Gayo 2024 yang Terkenal di Seluruh Dunia
Kopi Robusta Lampung, misalnya, memiliki aroma yang tegas, tekstur yang utuh, dan rasa yang cukup smooth seperti sirup. Karakteristik ini membuat kopi Robusta Lampung cocok untuk kopi blend (dicampur dengan kopi Arabika).
Kenaikan harga kopi tentu memberikan dampak positif bagi petani dari segi pendapatan. Petani kopi jenis robusta di Kabupaten Pati kini bisa mendapatkan penghasilan lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Namun, di sisi lain, tingginya harga kopi juga membawa tantangan tersendiri, salah satunya adalah meningkatnya risiko pencurian di kebun kopi.
Dengan harga yang tinggi, kopi menjadi target bagi para pencuri. Para petani harus lebih waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan agar hasil panen mereka tidak dicuri. Salah satu langkah yang diambil adalah memanen lebih awal meskipun buah kopi belum sepenuhnya matang.
BACA JUGA:Puncak Kenaikan Harga Kopi Diprediksi Bulan Berikut, Dampak Produksi Kopi Vietnam Anjlok
Upaya Pengamanan dan Strategi Panen
Untuk mengatasi masalah pencurian, para petani kopi di Pegunungan Muria bekerja sama dengan pihak keamanan setempat. Mereka juga meningkatkan pengawasan di kebun kopi, terutama pada malam hari. Selain itu, beberapa petani memasang pagar atau penghalang di sekitar kebun kopi mereka untuk mengurangi risiko pencurian.
Panen dini juga menjadi strategi utama para petani untuk mengamankan hasil panen mereka. Meskipun memanen kopi yang belum matang sempurna bisa mempengaruhi kualitas, langkah ini dianggap lebih baik daripada kehilangan seluruh hasil panen akibat pencurian. Petani juga berusaha untuk segera menjual hasil panen mereka begitu dipetik, agar tidak menumpuk stok yang rawan dicuri.
BACA JUGA:Berikut Beberapa Negara yang Menawarkan Harga Kopi Termurah di Dunia, Ramah di Kantong Pelajar
Cuaca panas yang tinggi selama beberapa bulan terakhir juga berdampak negatif pada produktivitas kopi di Pegunungan Muria. Tanaman kopi membutuhkan keseimbangan antara curah hujan dan periode kering untuk tumbuh optimal. Ketika cuaca terlalu panas dan kering berkepanjangan, tanaman kopi mengalami stres dan produksi buah kopi berkurang.
Lonjakan harga kopi hingga Rp75 ribu per kilogram membawa dampak besar bagi petani kopi di Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Dengan berbagai langkah pengamanan dan strategi panen yang tepat, para petani kopi robusta di Pegunungan Muria berharap dapat terus mengembangkan usaha mereka dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah.