- MOTOR, KAWASAKI KLX Tahun 2015, hasil sendiri: Rp 33.000.000
- MOBIL, TOYOTA LC HARDTOP Tahun 1980, hasil sendiri: Rp 100.000.000
- MOTOR, YAMAHA AEROX Tahun 2018, hasil sendiri: Rp 25.000.000
3. Harta Bergerak Lainnya: Rp 2.570.000.000
4. Kas dan Setara Kas: Rp 261.557.325
5. Harta Lainnya: Rp 600.000.000
Jadi jika di totalkan, Gusril Pausi memiliki total harta kekayaan adalah senilai Rp 4.219.557.325. Namun, berdasarkan catatan LHKPN, selain memiliki harta dengan total tersebut, Gusril Pausi juga memiliki hutang sejumlah Rp 367.652.161.
Jadi dari total kekayaan yang dimiliki oleh Gusril Pausi tercatat adalah Rp 3.851.905.164
Visi dan Misi Pasangan Calon Bupati Gusril-Hamid
Adapun, untuk informasi tambahan, dikatakan oleh Paslon Gusril-Hamid bahwa Visi dan Misi mereka dalam mencalonkan diri menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kaur adalah untuk, proliritas penataan kembali Kabupaten Kaur mulai dari sektor infrastruktur, kesehatan, pendidikan, dan pertanian.
Yang mana, setiap program tersebut akan langsung dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Kaur.
Sektor pendidikan yang juga menjadi catatan yang harus dituntaskan oleh Calon Bupati dan Wakil Bupati Kaur Gusril-Hamid, yaitu akan kembali mengoperasikan kendaraan Bus Sekolah yang selama ini tidak berfungsi, dan anggaran beasiswa khusus untuk pelajar berprestasi.
“Puluhan kendaraan operasional Bus Sekolah sudah tidak beroperasi oleh Dinas Perhubungan Kaur, akan kembali kita operasikan, selain membantu siswa-siswi yang berada dipelosok, ini juga merupakan langkah untuk meminimalisir angka kecelakaan yang terjadi bagi para pelajar. Dan kamu akan mengganggarkan beasiswa khusus untuk pelajar berprestasi sehingga dapat melanjutkan ke perguruan tinggi dengan dibiayai oleh pemerintah,” ujar Gusril Pausi.
BACA JUGA:Anies Sempat Dipercaya Bakal Jadi Peminpin Besar Setelah Terima Tongkat Cokro Pangeran Diponegoro
Kemudian di bidang kesehatan dan pertanian Paslon GURIL-HAMID akan melakukan langkah-langkah konkret untuk meningkatkan sektor kesehatan dan pertanian di Kabupaten Kaur.
Menata kembali sistem pemerintahan yang selama ini seperti tertidur karena banyaknya keluhan dari para ASN Pemda, Guru hingga kepala desa, yang merasa tidak diperhatikan.