Didik curiga bahwa Oki memiliki niat tertentu terhadap calon istrinya, dan hal ini memicu kemarahan yang berujung pada tindakan kekerasan.
Pada Kamis pagi (3/10), Didik menghubungi Oki dan mengajaknya bertemu di Desa Jatirowo dengan maksud untuk mengklarifikasi situasi tersebut.
BACA JUGA:5 Menteri Termuda Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran, AHY Termasuk?
Dalam pertemuan itu, bukannya mendapatkan penyelesaian, keduanya malah terlibat cekcok yang cukup sengit. Didik, yang tidak bisa menahan emosinya, membawa sebilah parang dan menyerang Oki dengan senjata tajam tersebut.
Tanpa ragu, Didik menyabetkan parang ke arah Oki, yang menyebabkan luka serius pada lengan korban. Akibat serangan itu, Oki harus menjalani operasi darurat dan mendapatkan perawatan intensif pada kedua lengannya.
Setelah kejadian itu, Didik langsung melarikan diri, meninggalkan korban yang terluka parah. Aksi nekatnya membuat ia menjadi buronan pihak kepolisian selama beberapa pekan.
BACA JUGA:Cerita Ririn Pedagang Sayur di Lahat, KUR BRI Jadi Penyelamat Usaha di Masa Pandemi COVID-19
Keberhasilan polisi menangkap Didik setelah pengejaran yang intens menunjukkan kerja keras tim dalam menyelesaikan kasus yang menjadi perhatian publik ini.
Penangkapan Didik menambah babak baru dalam proses penyelesaian kasus ini. Dengan tertangkapnya pelaku, diharapkan keadilan dapat ditegakkan, dan pihak korban mendapatkan hak-haknya.
Kasus ini juga mengingatkan kita akan dampak dari tindakan kekerasan yang dipicu oleh emosi dan kecemburuan.
Sheila Silvina