Hasil penelitian mengungkapkan manfaat jengkol lainnya sebagai pembasmi bakteri jahat yang dapat membahayakan kesehatan manusia.
Bakteri tersebut misalnya Streptococcus mutans (dapat mengakibatkan pengeroposan gigi), Staphylococcus aureus (pneumonia), dan Escherichia coli (diare).
Selain bakteri tersebut, ekstrak kulit jengkol juga memiliki kandungan gizi yang bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan Shigella dysenteriae (diare akut) dan Salmonella typhimurium (gastroenteritis).
Manfaat untuk melawan bakteri jahat di dalam tubuh tersebut berasal dari kandungan tanin dan flavonoin pada jengkol.
14. Mengobati Luka Bakar
Kandungan tanin pada jengkol juga bermanfaat sebagai campuran pada salep luka bakar.
Tanin terbukti memiliki sifat antibakteri dan antiseptik sehingga dapat mencegah luka bakar dari infeksi sekaligus mempercepat kesembuhannya.
Oleh petani, jengkol juga sering digunakan sebagai pestisida alami untuk membunuh hama atau serangga yang dapat merusak tanaman.
Pasalnya, jengkol mengandung asam jengkolat, alkaloid, flavonoid, steroid, tanin, saponin, dan triterpenoid yang sekaligus dapat melindungi tanaman jengkol dari serangan hama.
15. Menurunkan Kolesterol
Manfaat jengkol yang satu ini berasal dari kandungan tanin dan saponin di dalamnya.
Kedua zat itu sebetulnya bekerja dengan menghambat penyerapan asam empedu yang bersatu dari kolesterol melalui usus.
Untuk menambal kehilangan asam empedu ini, hati kemudian mengubah kolesterol yang telah ada di dalam tubuh menjadi asam empedu.
Maka dari itu, kadar kolesterol dalam darah menurun.
Selain mengandung berbagai nutrisi, terdapat juga kandungan senyawa asam jengkolat dalam jengkol yang berisiko dapat menimbulkan keracunan.
Asam jengkolat atau jengkolic acid merupakan senyawa sejenis asam amino non-protein yang mengandung unsur sulfur.