Jangan Ditunda, Yuk Deteksi Dini Kanker Serviks, Begini Metodenya
Deteksi Dini Kanker Serviks --
BACA JUGA:Ayo Ikuti, Jalan Sehat Merah Putih Berhadiah Umroh, Catat Tanggalnya
4. Pemeriksaan HPV DNA
Selanjutnya ada juga pemeriksaan HPV DNA, ini bertujuan untuk mendeteksi keberadaan virus HPV, yakni virus yang kerap menyebabkan kanker serviks.
Sama seperti pap smear, pemeriksaan ini dilakukan dengan membuka vagina dengan spekulum. Setelah itu, dokter akan mengambil sampel jaringan serviks menggunakan sikat khusus. Sampel tersebut kemudian dibawa ke laboratorium untuk diteliti lebih lanjut.
Wanita berusia lebih dari 30 tahun dianjurkan untuk menjalani tes HPV DNA setiap 5–10 tahun sekali. Sementara itu, wanita yang menderita HIV disarankan menjalani tes HPV DNA mulai usia 25 tahun, setiap 3–5 tahun sekali.
BACA JUGA:Penyebab Gardan Mobil Berdengung dan Cara Mengatasinya Sebelum ke Bengkel
Pengobatan Kanker Serviks
Pengobatan kanker serviks ditentukan berdasarkan beberapa faktor, yaitu stadium kanker, jenis kanker, dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.
Untuk mengobati kanker serviks, dokter dapat memberikan kemoterapi dan terapi radiasi serta tindakan operasi.
Berikut ini adalah beberapa jenis tindakan operasi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kanker serviks:
- LLETZ (large loop excision of the transformation zone), untuk mengangkat jaringan yang mengandung sel-sel yang berpotensi menjadi kanker serviks. Pengangkatan jaringan dilakukan menggunakan kawat berbentuk spiral yang dialiri listrik.
BACA JUGA:Zulkifli Hasan Dapat Tugas Baru dari Presiden Prabowo
- Konisasi atau biopsi kerucut, prosedur ini dilakukan menggunakan pisau bedah, laser, atau kawat tipis yang dialiri listrik (LEEP) untuk mengangkat sel kanker.
- Trakelektomi radikal, untuk mengangkat serviks, sebagian vagina, dan kelenjar getah bening di area panggul melalui teknik bedah laparoskopi. Pada prosedur ini, rahim tidak ikut diangkat sehingga masih memungkinkan pasien memiliki keturunan.
- Histerektomi, untuk mengangkat rahim dan leher rahim yang telah terjangkit kanker serviks. Prosedur ini bisa dilakukan melalui sayatan di perut atau dengan laparoskopi.
- Bedah laser, untuk menghancurkan sel kanker serviks dengan cara menembakkan sinar laser melalui vagina.
- Koagulasi, untuk menghancurkan sel-sel abnormal menggunakan energi panas atau listrik.
- Krioterapi, untuk membekukan dan menghancurkan sel kanker menggunakan nitrogen cair.
Itulah informasi mengenai deteksi dini kanker serviks. Guna mencegah terjadinya kanker serviks, penting bagi setiap wanita untuk melakukan vaksinasi HPV, menggunakan alat kontrasepsi dan tidak bergonta-ganti pasangan seksual, serta melakukan pemeriksaan serviks secara rutin.
BACA JUGA:Kebakaran di Bengkulu Utara Hanguskan Rumah Semi Permanen Milik Pensiunan ASN
Putri Nurhidayati
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


