Pengertian dan Sejarah NII KW-9, Ajaran Berbahaya yang Dikaitkan dengan Panji Gumilang dan Ponpes Al-Zaytun
Pengertian dan Sejarah NII KW-9, Ajaran Berbahaya yang Dikaitkan dengan Panji Gumilang--
Salah satu alasan kekecewaan mereka adalah Presiden Soekarno dianggap berbohong setelah menjanjikan Aceh boleh menerapkan syariat Islam dan tetap menjadi salah satu provinsi Indonesia.
Daud memutuskan melakukan pemberontakan dan menyatakan diri bergabung dengan DI/TII yang dipelopori Kartosuwiryo. Upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi hal ini dilakukan dengan dua cara, yaitu secara militer dan diplomasi.
Operasi militer dilakukan dengan melakukan Operasi 17 Agustus dan Operasi Merdeka. Sementara itu, cara diplomasi dilakukan dengan mengirim utusan ke Aceh untuk berdiskusi dengan Daud Beureueh.
Akhirnya, pemerintah pusat memutuskan memberikan hak otonomi kepada Aceh sebagai provinsi yang disebut Daerah Istimewa Aceh dan diizinkan menerapkan syariat Islam. Pemberontakan DI/TII di Aceh dapat diselesaikan secara musyawarah pada 1962.
Sulawesi Selatan
Pada 1950 hingga 1965, pemberontakan DI/TII terjadi di Sulawesi Selatan, yang dipimpin oleh Kahar Muzakkar, pemimpin Komando Gerilya Sulawesi Selatan (KGSS).
Pemberontakan DI/TII Sulawesi Selatan terjadi akibat adanya perbedaan cara pandang pemerintah dengan Kahar Muzakkar yang berkaitan dengan reorganisasi APRIS/TNI.
Sebagai pemimpin KGSS, Muzakkar menyarankan seluruh anggotanya mendaftar ke dalam Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: