Pengertian dan Sejarah NII KW-9, Ajaran Berbahaya yang Dikaitkan dengan Panji Gumilang dan Ponpes Al-Zaytun
Pengertian dan Sejarah NII KW-9, Ajaran Berbahaya yang Dikaitkan dengan Panji Gumilang--
Kedua gerakan ini bergabung dengan DI/TII Jawa Barat pimpinan Kartosoewirjo. Pemberontakan di Jawa Tengah makin kuat setelah Batalion 624 pada Desember 1951 membelot dan menggabungkan diri dengan DI/TII di daerah Kudus dan Magelang.
Untuk mengatasi pemberontakan-pemberontakan tersebut, Pemerintah RI membentuk pasukan khusus yang disebut dengan Banteng Raiders.
Pasukan Raiders melakukan serangkaian operasi kilat penumpasan DI/TII, yaitu Operasi Gerakan Banteng Negara (OGBN) di bawah pimpinan Letnan Kolonel Sarbini, kemudian diganti oleh Letnan Kolonel M. Bachrun, dan selanjutnya dipegang oleh Letnan Kolonel A. Yani.
Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah berakhir pada 1954. Sementara untuk mengatasi pembelotan Batalyon 624, pemerintah melancarkan Operasi Merdeka Timur yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Soeharto.
Aceh
Pemberontakan DI/TII di Aceh terjadi pada 20 September 1953 yang dipimpin oleh Daud Beureueh. Ia adalah pemimpin sipil, agama, dan militer di Aceh pada masa perang Agresi Militer Belanda I.
Pemberontakan ini berawal dengan adanya pernyataan proklamasi terkait berdirinya NII di bawah kuasa Kartosuwiryo. Hal ini kemudian didukung dengan kekecewaan yang dirasakan oleh para tokoh pimpinan masyarakat di Aceh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: