10 Kecerdasan Ratu Balqis Istri Nabi Sulaiman yang Diabadikan Dalam Alquran
Ilustrasi. Ratu Balqis--
Titah Sulaiman pun disampaikan si utusan kepada Ratu Balqis. Guncanglah Kerajaan Saba akibat berita tersebut. Apalagi, mendengar penggambaran kerajaan Sulaiman yang begitu megah dan tentara yang begitu kuat, tak hanya dari kalangan manusia, tetapi juga tentara hewan dan jin. Tersiarlah kabar bahwa Sulaiman merupakan seorang nabi utusan Tuhan.
Sampailah Ratu pada keputusan, "Baiklah saya akan menghadap Sulaiman seperti permintaannya demi menyelamatkan kerajaan ini, melindungi masyarakat Saba," kata sang ratu. Berangkatlah Balqis beserta beberapa pengawal dan pembesar kerajaan menuju istana Sulaiman di Tanah Palestina.
BACA JUGA:Ulet, 7 Shio Ini Tidak akan Menyerah Sebelum Menjadi Orang Kaya
Sementara rombongan Ratu Saba dalam perjalanan, Sulaiman berkata kepada para pasukannya, "Wahai para pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasana Bilqis kepadaku sebelum mereka datang sebagai orang-orang yang berserah diri," tanya Sulaiman.
Ifrit, jin yang cerdik pun menawarkan diri. Ia sanggup membawa singgasana tersebut sebelum Sulaiman bangkit dari tempat duduknya. Tetapi, itu masih kalah cepat dengan tawaran seorang hamba Allah ahli ilmu yang memilki kemampuan luar biasa. Ia mampu menghadirkan singgasana Balqis dalam kedipan mata.
Tibalah Ratu Bilqis di negeri Sulaiman. Ia dan rombongannya benar-benar terkesima dengan kemegahan istana Sulaiman yang begitu menyilaukan mata. Bangunan tersebut hampir-hampir seluruhnya terbuat dari emas. Sebelum masuk ke istana, sang ratu pun melihat sebuah singgasana megah yang sangat mirip dengan miliknya. Sulaiman pun bertanya, “Serupa inikah singgasanamu?" Tak percaya singgasananya berpindah sekejap, Balqis tercengang. "Seakan-akan singgasana ini milikku," ujarnya.
Melihat kemegahan dan keajaiban singgasana tersebut, Bilqis pun mengatakan bahwa ia telah mengetahui bahwa Sulaiman merupakan seorang nabi. Betapa terkejut Ratu Bilqis, istana Sulaiman dipenuhi air dengan ikan-ikan berenang bebas di dalamnya. Ia pun kebingungan, kemudian mengangkat baju kemegahannya. Ia singkap roknya yang indah dan mahal hingga betisnya tersingkap. Ia tak ingin baju megahnya basah karena harus melalui kolam di dalam istana Sulaiman. Melihat tingkah Balqis, Sulaiman pun berkata, "Sesungguhnya ini hanyalah istana yang terbuat dari kaca," ujarnya.
BACA JUGA:Pemilik 5 Shio Ini Bakal Kaya Raya, Rezeki Datang dari Berbagai Sumber
Lantai dan dinding istana Sulaiman terbuat dari kaca yang mengilap. Siapa sangka kolam dengan air mengalir dapat menjadi hiasan indah yang tertutup kaca. Pada masa dahulu, tanpa kemajuan arsitektur, siapa yang sanggup membuatnya? Balqis pun menyadari, betapa selama ini ia telah sombong dengan kemakmuran dan ketangkasan kecerdasan rakyat Negeri Saba. Padahal, itu bukanlah apa-apa dibanding apa yang ia lihat saat itu, kekuasaan Sulaiman atas rahmat Allah.
Kisah Ratu Bilqis tersebut dikabarkan oleh Alquran dalam Surah an-Naml ayat 16 sampai 44. Kisah tersebut masuk dalam kisah Solomon. Berdasarkan sejarah, Ratu Bilqis akhirnya menikah dengan Nabi Sulaiman. Hal tersebut tidak dijelaskan dalam dua kitab, tetapi berdasarkan pengakuan etnis Etiopia Abessinia karena mereka merupakan keturunan Nabi Sulaiman dengan Ratu Balqis.
Dari kisah Ratu Bilqis di atas dapat dipetik banyak hikmah. Salah satunya sikap tawadhu atau rendah hati. Kisah tersebut menggambarkan betapa sang Ratu memiliki sifat rendah hati hingga ia tak memandang dirinya penguasa meski berstatus sebagai seorang ratu. Ia rendah hati dengan mau mendengarkan nasihat orang lain walaupun statusnya tertinggi di Negeri Saba.
Ia juga sudi merendahkan diri di hadapan Sulaiman. Bahkan, dengan kerendahan hatinya tersebut, ia pun dapat memahami tanda kekuasaan Allah hingga kemudian mengimani-Nya. Bilqis mampu menepis kesombongan dan merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan Tuhan.
BACA JUGA:Menggiurkan, Usaha Ini Modal Kecil, Omzet Bulanannya Bisa Mencapai Rp 30 Juta
Baik dalam Alquran maupun hadis banyak disebutkan keutamaan tawadhu atau rendah hati. Allah pun memerintahkan kita untuk selalu memiliki sifat tersebut dan menjauhkan diri dari kesombongan. "Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di muka bumi. Dan, kesudahan yang baik itu bagi orang-orang yang bertakwa," (al-Qashash [28]:83).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: