Iklan dempo dalam berita

Waduh! Ternyata Tidur Siang Lebih dari 30 Menit Berpotensi Mengganggu Detak Jantung

Waduh! Ternyata Tidur Siang Lebih dari 30 Menit Berpotensi Mengganggu Detak Jantung

Waduh! Ternyata Tidur Siang Lebih dari 30 Menit Berpotensi Mengganggu Detak Jantung--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Informasi ini menarik karena kita sering melakukannya. Tidur merupakan salah satu rutinitas yang dilakukan setiap orang ketika rasa kantuk dan lelah melanda.

BACA JUGA:6 Bahaya Bangun Tidur Langsung Mandi, Diantaranya Cedera Otot dan Stres

Pada umumnya, tidur terbagi menjadi dua waktu yakni tidur siang dan tidur malam. Bagi banyak orang, tidur malam merupakan waktu tidur yang paling memuaskan, karena waktunya yang terbilang lebih panjang dibanding tidur siang.

Namun apa jadinya jika durasi tidur siang diperpanjang? Mengingat tidur siang juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan, seperti meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres.

BACA JUGA:Panduan Lengkap Cara Pinjam Uang di BRI Non KUR hanya Lewat Aplikasi Cair Rp25 Juta

Tapi kalian tahu tidak ternyata tidur siang lebih dari 30 menit bisa membuat gangguan jantung.

Salah seorang dokter kesehatan, yakni dr. Furqon menjelaskan, bahwa orang yang tidur siang di atas 30 menit akan mengalami gangguan pada denyut jantungnya.

“Irama jantung yang normal itu dari suatu struktur di atrium jantung yang namanya sinus, jadi teratur denyutnya,” jelasnya. 

BACA JUGA:Kredit Tanpa Agunan Bunga Rendah Plafon Rp100 Juta, Yuk Intip Apa saja Rekomendasinya

Namun, orang yang tidur siang lebih dari 30 menit akan membuat tubuhnya mengalami hal-hal tertentu seperti peradangan atau kurangnya aliran darah ke jantung.

Kondisi ini membuat sel-sel di atrium atau serambi jantung memunculkan sumber denyut masing-masing. Akibatnya, jantung akan berdetak secara tidak teratur.

BACA JUGA:5 Pilihan Pinjol Limit Tinggi hingga Rp100 Juta, Resmi OJK dan Bunga Rendah

Orang tersebut kemudian akan mengalami fibrilasi atrium, yaitu gangguan irama jantung yang ditandai dengan denyut jantung tidak beraturan dan cepat.

“Risiko mengalami fibrilasi atrium meningkat signifikan, terutama pada perempuan,” ujar Furqon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: