Bung Karno Punya Karomah Seperti Sunan Kalijaga? Disebut Bisa Melawati Api dan Jalan di Atas Air
Kisah karomah yang dimiliki Presiden Soekarno--
Masyarakat tetap saja menganggap Bung Karno sebagai orang sakti. Apalagi, sudah bukan rahasia umum jika Bung Karno dikenal sebagai pecinta benda pusaka.
Beberapa ajimat yang diyakini sebagian orang dimiliki Bung Karno adalah Aji Lembu Sekilan. Ajimat ini konon dimiliki Patih Gajah Mada. Kehebatan ajimat ini sanggup melindungi pemegangnya dari bahaya.
Ajimat dan benda pusaka lain yang diyakini dimiliki Bung Karno adalah Wesi Kuning. Beberapa orang dekat Bung Karno meyakini, ke manapun dia pergi selalu mengantongi benda pusaka sebesar lidi ini di bajunya.
Khasiat benda ini sama dengan Aji Lembu Sekilan.
BACA JUGA:Ketahui 12 Etika Debt Collector Saat Tagih Utang Pinjol, Nasabah Jangan Mau Dikasari
Ajimat ini konon pernah dimiliki oleh Adipati Menakjinggo yang melakukan perlawanan terhadap Majapahit untuk mengawini Ratu Majapahit Dewi Suhito.
Pemegang benda pusaka ini, diyakini akan terlindung dari berbagai marabahaya dan kejahatan musuh. Konon kabarnya, pusaka ini sudah dimusnahkan dan serpihan kecilnya saja yang dipegang Bung Karno.
Lolosnya Bung Karno dalam berbagai upaya pembunuhan, mulai dari pelemparam granat di Cikini, serangan bom hingga penembakan saat salat Idul Adha, semakin menguatkan wacana ajimat dan pusaka itu.
Benda keramat lain yang dimiliki Bung Karno adalah tongkat komando yang selalu dibawa ke manapun dia pergi. Tongkat itu diyakini memiliki kekuatan gaib, karena berisi keris pusaka yang sangat sakti.
Tongkat komando Bung Karno dibuat dari Kayu Pucang Kalak. Kayu jenis ini dianggap memiliki khasiat kanuragan. Bila ditaruh di atas air, maka bayangan kayu ini akan menyerupai ular yang sedang berenang.
Kelebihan keris pusaka ini sanggup melindungi pemegangnya dari bahaya yang mengancam. Keris ini juga sanggup meluluhkan hati para lawannya, menimbulkan rasa iba, dan bisa menambah kewibawaan.
Benda pusaka lain yang diyakini dimiliki Bung Karno adalah keris pusaka peninggalan Perang Puputan, Bali. Keris ini pernah digunakan Raja Singasara untuk berperang dan telah menelan banyak korban jiwa.
Keris ini merupakan warisan dari ibunda Bung Karno, Idayu Nyoman Rai yang masih keturunan Raja Singasara. Ujung keris ini telah berkarat, karena terkena darah orang-orang Belanda yang tewas terbunuh.
Suatu ketika, Bung Karno pernah mengatakan dirinya selalu membawa keris itu ke manapun dia pergi agar selalu teringat dengan semangat Perang Puputan yang sangat melegenda dan antikolonialisme itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: