Iklan dempo dalam berita

Bung Karno Hormati Gurunya, Nikahi Anaknya tapi Tidak Disentuh Mahkotanya

Bung Karno Hormati Gurunya, Nikahi Anaknya tapi Tidak Disentuh Mahkotanya

Presiden Soekarno pernah menikahi Siti Oetari --

BACA JUGA:Penting Bagi Nasabah Pinjol! Jangan Abaikan 9 Tips Ini Agar Kontak di HP Tidak Disadap Pinjol

Kiki.amalia15: Pantesan bunda maia baik, pinter, menjaga etika dan sopan santun, ternyata berasal dari gen orang baik, emuach buat bunda maia.

Dincew_91: Bapak pendidikan RI Tjokroaminoto GBU bunda

Fulaikhah: Ponakan tirie megawati brati ya maia @radinka_hayu @honey_koesherawati

Verygumayiri: @maiaestiantyreal Cicit Pahlawan Nasional /ketua

Seperti disebut di awal, sang nenek, Oetari Cokroaminoto, menikah dengan Soekarno, namun hubungan itu tak bertahan lama.

Singkat cerita, akhirnya Oetari dan Sukarno berpisah secara baik-baik dan Bung Karno melanjutkan hidupnya bersama istri keduanya yang bernama Inggit. Tak sampai di situ, tak mau kalah bahagia, Oetari pun menikah dengan seorang pria yang bernama Sigit.

Dari pernikahan keduanya lah lahir sang anak yang bernama Harjono Sigit, ayah dari Maia Estianty.

Itulah sepenggal kisah Oetari atau Utari, nenek Maia Estianty, yang turut mengukir kisah sejarah bangsa. 

BACA JUGA:Dua Bulan Kering, Bendung Air Meluap Jadi Tontonan Warga Seluma

Temani Bung Karno dari Nol

Narasi perempuan dalam sejarah kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 mayoritas terfokus pada kisah Fatmawati. Kisah itu muncul karena Fatmawati dikenal sebagai istri Sukarno yang otomatis jadi ibu negara pertama Indonesia. Fakta ini jelas tidak bisa dibantah karena posisinya sebagai ibu negara sudah pasti jadi sorotan orang.

Meski begitu, tanpa mengerdilkan peran penting Fatmawati, narasi sejarah sering melupakan sosok perempuan lainnya di balik sukses Sukarno. 

Perempuan itulah yang menemani Sukarno dari nol dan hidup bersama-sama di masa sulit selama puluhan tahun, sebelum akhirnya berpisah dua tahun sebelum Indonesia merdeka. Perempuan itu bernama Inggit Garnasih, kelahiran Bandung dan istri ke-2 Sukarno.

Pertemuan pertama Sukarno dengan Inggit terjadi di Bandung pada 1920. Ketika itu, Inggit (32) adalah pemilik kos-kosan yang ditempati Sukarno. Sedangkan Sukarno (21) adalah mahasiswa Technische Hoogeschool te Bandoeng, kini Institut Teknologi Bandung. Keduanya pun bukan individu lajang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: