Ingat Masa Kecil, 14 Permainan Tradisional yang Nyaris Hilang, Diantaranya Main Kelereng dan Hompimpa
Sudah semakin jarang melihat anak-anak main kelereng--
BACA JUGA:Angin Kencang Pilpres, Gerindra Kepahiang Deklarasi Minta Putra Jokowi Jadi Cawapres Prabowo
Aturan Permainan:
Buatlah sebuah lingkaran dan letakkan semua kelereng dalam lingkaran. Secara bergiliran, pemain harus membidik kelereng dari luar lingkaran. Kelereng hasil bidikan yang keluar dari lingkaran akan menjadi milik pemain. Syaratnya, kelereng yang digunakan untuk membidik tidak boleh berhenti dalam lingkaran
5. Layang-Layang
Bermain layang-layang sangat menyenangkan apalagi jika diterbangkan tinggi di udara. Bermain layang-layang bisa dilakukan sendiri atau bersama teman. Biasanya, permainan ini dilakukan saat cuara cerah.
Hembusan angin akan membantu layang-layang segera terbang ke langit. Layang-layang bisa didapatkan di pasar, bisa juga dibuat sendiri. Cara menerbangkannya menggunakan benang.
Aturan Permainan:
Menerbangkan layang-layang harus di tempat terbuka dan dalam cuaca berangin. Permainan ini menuntut keahlian menerbangkan layang-layang. Pemain harus bisa mengira-ngira hembusan angin apakah kencang atau tidak, untuk dapat mengambil keputusan menarik atau mengulur benang layangannya.
BACA JUGA:Ingat, Bahan-bahan ini Bisa Digunakan untuk Membersihkan Tandon Air
6. Congklak
Permainan yang dimainkan dua orang ini cukup populer di tanah Jawa. Orang Jawa menyebutnya dengan bermain dakon, sedangkan warga Sumatra menamainya congklak. Permainan ini disebut dentuman di Lampung dan mokaotan di Sulawesi.
Permainan ini menggunakan papan kayu yang diberi lubang sesuai kebutuhan. Biji congklak bisa berupa biji-bijian atau kerikil kecil. Jumlah biji-bijian congklak beragam, sesuai kebutuhan permainan.
Dua baris lubang pada papan congklak berjumlah 14 dengan masing-masing pemain punya 7 lubang. Satu lubang berisi 4 biji congklak. Ada dua lubang besar di bagian ujung papan untuk menyimpang biji yang tersisa.
Aturan Permainan:
Pemain pertama membagikan biji dari satu lubang ke lubang lain, termasuk milik lawan. Jika biji terakhir berakhir di lubang yang masih ada biji congklak, biji tersebut diambil dan disebarkan kembali pada lubang lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: