Iklan RBTV Dalam Berita

Ingat Masa Kecil, 14 Permainan Tradisional yang Nyaris Hilang, Diantaranya Main Kelereng dan Hompimpa

Ingat Masa Kecil, 14 Permainan Tradisional yang Nyaris Hilang, Diantaranya Main Kelereng dan Hompimpa

Sudah semakin jarang melihat anak-anak main kelereng--

Banyaknya kuda disesuaikan dengan banyaknya pelompat yang akan melompat. Anak-anak lain yang menang hompimpa berbaris satu per satu. Mereka melompati si kuda secara bergiliran. Setelah melompati punggung si kuda, dilakukan suit hompimpa lagi antara pemain yang melompat dengan pemain yang menjadi kuda.

Jika si pelompat yang menang, ia akan kembali berbaris menjadi pelompat. Jika ia kalah, giliran si kuda yang menjadi si pelompat. Untuk menghindari cedera, lompatan tak harus dilakukan dengan benar-benar lompat. Bisa saja hanya berjalan melewati kepala si kuda melalui sela-sela kedua kaki.

9. Tebak Wajah

Permainan ini dilakukan oleh dua orang atau lebih. Sebelum bermain, lakukanlah hompimpa terlebih dahulu untuk mengetahui wajah siapa yang akan ditebak. Permainan ini melatih kejujuran dan sportivitas.

Aturan Permainan:

Pemain yang kalah hompimpa akan menutup matanya dan menghitung sampai lima. Pemain lain akan menjadi patung. Pemain yang menutup mata akan meraba satu per satu wajah yang menjadi patung. Jika sudah yakin dengan jawabannya, ia akan menebak dengan lantang siapa yang dirabanya itu.

BACA JUGA:Lebih Bagus Mana, Air dari Pegunungan atau Air Sumur yang Dimasak?

Perlu dibuat aturan bahwa anggota badan yang boleh diraba hanya bagian wajah dan tangan. Jika pemain yang menutup matanya menebak dengan benar siapa yang diraba, dia boleh membuka matanya kembali. Selanjutnya, dilakukan tukar posisi agar pemain sebelumnya mendapat giliran menutup mata dan menebak temannya.

10. Kereta Api

Ini juga merupakan salah satu permainan yang paling sering dimainkan anak-anak. Permainan ini hampir sama seperti bermain ular naga, namun ada yang berbeda termasuk pada nyanyiannya.

Aturan Permainan:

Anak-anak yang terdiri dua orang atau lebih harus membentuk barisan kereta api dengan berpegangan pundak. Nyanyian yang dibawakan saat kereta api berjalan memutar adalah "Naik kereta api, tut-tut-tut. Siapa hendak turun, ke Bandung, Surabaya. Bolehlah naik dengan percuma. Ayo kawanku lekas naik, keretaku tak berhenti lama".

BACA JUGA:Kelakuannya Gak Aneh-aneh, Pemilik Weton Tibo Waseso Segoro Diberkahi Kemudahan Rezeki

Semakin lama, kereta api akan berjalan semakin cepat. Masinis yang berada di paling depan akan mempercepat langkah. Siapa yang pegangan pundaknya terlepas, maka ia yang kalah.

11. Injit-injit Semut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: