Iklan dempo dalam berita

Begini Kronologis Tragedi Suami Tega Habisi Istri di Kepahiang, Penyebabnya Sangat Sepele

Begini Kronologis Tragedi Suami Tega Habisi Istri di Kepahiang, Penyebabnya Sangat Sepele

Kronologis suami tega habisi istri di Kepahiang--

Sementara korban Rahayu yang sudah dinyatakan meninggal dunia langsung dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan. 

Kisah tragis tidak hanya saat peristiwa itu terjadi. Banyak pihak yang bersimpati dengan kedua anak mereka yang masih kecil. Selain sosok ibu yang telah tiada, ayah mereka Marison juga harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.

BACA JUGA:Tak hanya Oli, 5 Komponen Motor Matic Ini Harus Diganti Secara Berkala

Peristiwa ini meninggalkan kedukaan yang mendalam bagi kedua anak mereka. Perubahan sikap pun mulai terlihat. Anak mereka yang nomor satu yang sekarang baru duduk di bangku SD juga lebih banyak diam. 

Kondisi kedua anak ini juga dipantau Pemkab Kepahiang. Kepala Bidang Perlindungan Hak Perempuan Dinas P2KBP3A Kepahiang, Yulaili mengatakan pihaknya telah turun mendampingi kedua anak pasca kejadian. 

Yulaili juga mengungkapkan kondisi anak tertua Marison dan Ayu. Anak yang sebelumnya periang, sekarang menjadi murung. Bahkan sang anak juga terkadang sampai pingsan karena mengenang sang ibu yang telah tiada. 

Bahkan meskipun telah diserahkan kepada keluarga sang ibu untuk mengasuh keduanya, namun kondisi anak sulung korban pun masih belum stabil karena selalu mengenang sang ibu.  

Untuk mengembalikan kondisi anak itu, Dinas P2KBP3A telah meminta kerjasama dari keluarga korban untuk terus menghibur keduanya. 

BACA JUGA:Jangan Langsung Dibunuh, Ini Fakta dan Mitos Laron, Ternyata Mendatangkan Rezeki

"Anak korban tidak histeris. Hanya saja anak korban lebih termenung dan diam, bahkan menyebabkan pingsan," kata Yulaili. 

Kedukaan mendalam juga disampaikan Marlina, adik kandung Rahayu, bahwa pihak keluarga sempat syok, kaget merasa tak percaya bahwa kakak iparnya melakukan perbuatan keji terhadap Ayu. Sementara keduanya sudah membina rumah tangga hampir 5 tahun.

Sebelumnya Marison dan Rahayu bersama kedua orang anaknya tinggal di Kelurahan Kampung Pensiunan, kawasan Pasar Kepahiang. Namun sekitar dua bulan terakhir, keluarga ini memilih pulang ke rumah orang tua Ayu di Tebai Karai. 

Kepulangan mereka untuk berobat, karena Marison mengalami gangguan emosi sehingga sering terlihat seperti orang linglung. Mereka pun memutuskan berobat tradisional sehingga pulang ke rumah orang tua Ayu.

"Bahkan mereka dikenal keluarga harmonis yang tak pernah terdengar ribut," tutur Marlina, Senin (23/10). 

Selama ini, tambah Marlina, Marison dikenal sebagai sosok yang baik, pribadi yang sangat mencintai anak istri serta sosok yang pandai bergaul dilingkungan meskipun terbilang pendiam. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: