Bisa Kurangi 75 Persen Produksi Buah Sawit, Kenali Jenis dan Cara Penanganan Ulat Api Pengganggu Kelapa Sawit
Bisa Kurangi 75 Persen Produksi Buah Sawit, Kenali Jenis dan Cara Penanganan Ulat Api Pengganggu Kelapa Sawit--
Ulat api jenis ini menetas dari telur berwarna kuning kehijauan. Tubuh ulat api in idilapisi oleh bulu-bulu runcing kecil pada permukaan tubuhnya.
Berikut Gejala Serangan Ulat Api
Sama seperti ulat lainnya, ulat api kelapa sawit menyerang dengan cara memakan daun. Seekor ulat api mampu merusak 300-500 cm² daun hingga daun kelapa sawit hanya tersisa tulang daun atau lidinya saja. Dalam satu pohon, ulat kelapa sawit mampu merusak daun sebanyak 50-90% di setiap pelepah daun kelapa sawit.
BACA JUGA:Cara Jitu Merawat Bibit Sawit Biar Subur dan Cepat Besar, Terbukti!
Biasanya ulat api menyerang daun kelapa sawit yang sudah tua dan jika daun yang sudah tua habis dimakan, maka ulat api tidak segan-segan memakan daun yang masih muda. Rusaknya daun akan berakibat sulit untuk melakukan fotosintesis tanaman. Padahal proses fotosintesis diperlukan agar nutrisi tanaman kelapa sawit terpenuhi sehingga produktivitas kelapa sawit terhaga. Ulat api yang tidak dikendalikan mampu menurunkan hasil panen sebanyak 30-40% dalam kurun 2 tahun setelah serangan ulat putih.
Untuk tanaman kelapa sawit yang belum menghasilkan (TBM) berusia 1 tahun, serangan ulat api tetap saja membawa kerugian sebanyak 12-24% dan baru ketahuan ketika tanaman berusia 2 tahun. Semakin lama serangan ulat api dibiarkan, maka setiap tahunnya akan bertambah pula kerugian para petani.
BACA JUGA:Musim Kemarau, Petani Sawit Jangan Dulu Lakukan 3 Aktivitas Ini Biar Tidak Rugi
Berikut Metode Pengendalian Ulat Api Kelapa Sawit
1. Deltametrin
Deltametrin merupakan salah satu bahan aktif pestisida yang mampu mengendalikan serangan hama ulat api. Pemberiannya pun cukup dengan mencampurkan 20 cc Deltramin dengan 1 liter air. Sebaiknya pestisida ini digunakan saat tanaman sudah mulai bertambah usianya
2. Pemberian predator alami
Predator alami merupakan salah satu cara biologis untuk mengendalikan serangan OPT. Pada kelapa sawit, predator yang dapat digunakan yaitu Bacillus thurigiensis, Cordyceps militaris, dan Multi-Nucleo 2. 2
BACA JUGA:Provinsi Ini Pemilik Kebun Sawit Terluas dan Produktif di Indonesia, Bengkulu Belum Seberapa
3. Polyhyfro Virus.
Pengendalian mekanik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: