Jangan Sembarang Tanam, Ini 9 Jenis Tanah yang Cocok untuk Budidaya Kelapa Sawit
Jangan Sembarang Tanam, Ini 9 Jenis Tanah yang Cocok untuk Budidaya Kelapa Sawit--
Tanah aluvial bersifat subur dan cocok untuk keperluan pertanian maupun perkebunan. Namun, tingkat kesuburan dari tanah aluvial satu dengan yang lainnya sangat mungkin berbeda tergantung dari material apa yang terbawa hingga mengalami proses pengendapan tersebut. Kendati begitu, aluvial secara umum memiliki kandungan mineral yang banyak kandungan air yang tinggi karena berada di sekitar sungai sehingga membuatnya subur.
BACA JUGA:Jamur Ganoderma Sebabkan Ancaman Serius Perkebunan Sawit, Ini Cara Mengendalikannya
• Berwarna Cokelat dan Agak Kelabu
Warna jenis tanah ini cokelat tetapi cenderung agak kelabu. Adapun warna tersebut diperoleh karena tingginya kandungan mineral pada aluvial.
• Tekstur Mirip Tanah Liat
Banyak yang masih sulit membedakan antara tanah liat dan tanah aluvial karena kemiripan keduanya. Tekstur tanah aluvial tergolong lembut dan mudah digarap sehingga menjadi salah satu keuntungan tersendiri. Adapun strukturnya agak longgar atau sedikit lepas-lepas.
BACA JUGA:Bingung Memilih Bibit Sawit Berkualitas? Ini Ciri-ciri Bibit Kelapa Sawit Unggul
• Kandungan pH, Kalium, dan Fosfor Rendah
Aluvial umumnya mempunyai pH di bawah 6. Selain itu, pada area dengan curah hujan yang rendah, kadar kalium dan fosfor aluvial juga turut rendah.
2. Tanah Latosol
Warna tanah latosol yang berwarna kemerahan sering membuat orang kemudian menyebutnya dengan istilah tanah merah. Tanah ini terbentuk dari pelapukan batuan sedimen dan metamorf sehingga bersifat cenderung asam dengan kandungan bahan organiknya yang tergolong rendah hingga sedang.
Tanah latosol banyak terdapat di wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bali, Jawa, dan Papua. Sebagai pembeda dari jenis tanah lainnya, berikut adalah beberapa karakter utama latosol.
BACA JUGA:Waspada Hama Ulat Api pada Tanaman Sawit, Ini 3 Cara Tepat Mengendalikannya Agar Tidak Merugi
3. Mempunyai pH Asam
Latosol mempunyai kadar pH relatif asam, yakni 4,5 hingga 6,5. Kondisi tanah yang agak asam tersebut terjadi karena material utama pembentuk latosol telah mengalami pelapukan berat sehingga banyak kation-kation basa yang tercuci.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: