Iklan RBTV Dalam Berita

Mengejutkan! Segini Penemuan Lempengan Emas Dibalik Harta Karun Kerajaan Majapahit

Mengejutkan! Segini Penemuan Lempengan Emas Dibalik Harta Karun Kerajaan Majapahit

Harta Karun Kerajaan Majapahit--

Ada dua faktor utama yang mendukung perekonomian Majapahit, yaitu keberadaan Sungai Brantas dan Bengawan Solo serta adanya beberapa pelabuhan atau bandar dagang milik Majapahit di pantai utara Jawa.

1. Sungai Brantas dan Bengawan Solo

Sungai Brantas dan Bengawan Solo merupakan sumber air yang melimpah dan subur, yang memungkinkan Majapahit mengembangkan sektor pertanian. Tanah di sekitar sungai-sungai ini cocok untuk ditanami berbagai macam komoditas pertanian, seperti padi, palawija, buah-buahan, sayur-sayuran, dan rempah-rempah.

Hasil pertanian ini tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Majapahit, tetapi juga menjadi komoditas ekspor yang diminati oleh pedagang asing.

BACA JUGA:Harta Karun Berlian di Indonesia Ada di 7 Lokasi Ini, Jadi yang Terbesar

Masyarakat Majapahit memiliki sistem pertanian yang teratur dan lestari, yaitu dengan menerapkan sistem pengerjaan sawah dan ladang secara bergilir. Tujuannya adalah untuk menjaga kesuburan tanah dan mencegah erosi.

Selain itu, Majapahit juga mengenal teknik irigasi dan pengairan yang canggih, seperti membuat bendungan, saluran air, dan terusan. Hal ini membantu mengatur aliran air dan mengatasi masalah kekeringan atau banjir.

BACA JUGA:Lokasi Harta Karun Nikel yang Jumlahnya Hingga Miliaran Ton, di Sumatera Ada Jutaan Ton

2. Pelabuhan dan Bandar Dagang

Pelabuhan dan bandar dagang merupakan pintu gerbang Majapahit untuk menjalin hubungan dagang dengan kerajaan-kerajaan asing, baik di dalam maupun di luar Nusantara.

Majapahit memiliki beberapa pelabuhan dan bandar dagang yang strategis dan ramai, seperti Tuban, Gresik, Surabaya, Hujung Galuh, Jepara, Cirebon, dan Banten.

BACA JUGA:Daerah yang Punya Harta Karun Perak Terbesar di Indonesia, Ada di Pulau Sumatera dan Kalimantan

Di pelabuhan-pelabuhan ini, Majapahit menjual berbagai macam komoditas ekspor, seperti lada, gading, timah, beras, besi, intan, ikan, cengkih, pala, kapas, dan kayu cendana.

Sebaliknya, Majapahit juga membeli berbagai macam komoditas impor, seperti sutra, porselen, kaca, perak, emas, dan kuda.

Majapahit membangun hubungan dagang yang erat dengan kerajaan-kerajaan tetangga, seperti Champa, Kamboja, Ayodya (Siam), dan Tiongkok.

BACA JUGA:Ini Dia Lokasi Harta Karun Batu Bara di Sumatera Selatan, Sudah Hasilkan Miliaran Ton

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: