Iklan dempo dalam berita

Kesatria Pelopor Pendidikan Perempuan! Ini Kisah Ibu Kartini Melawan Tradisi Poligami

Kesatria Pelopor Pendidikan Perempuan! Ini Kisah Ibu Kartini Melawan Tradisi Poligami

Perjuangan R.A Kartini melawan tradisi poligami --

BACA JUGA:Insentif Kartu Prakerja Cair Berapa Kali? Begini Cara Mencairkan Dana PraKerja 2024

3. Nama Kartini dijadikan nama jalan di Belanda

Seorang Kartini tidak hanya dicintai dan dihormati di Indonesia. Ia juga dihormati di Belanda. Hal ini dibuktikan dengan adanya nama jalan R.A. Kartini di Belanda, yakni di Kota Utrecht, Venlo, Amsterdam, dan Haarlem.

Di Utrecht, Jalan R.A Kartini terletak di kawasan deretan perumahan yang tertata apik. Jalan tersebut dihuni oleh kalangan menengah. 

Jalan utamanya berbentuk huruf ‘U’ yang ukurannya lebih besar dibandingkan jalan-jalan yang menggunakan nama-nama tokoh Eropa lain.

BACA JUGA:Pinjaman BCA Online Via BCA Mobile Terbaru, Cairkan Rp 15 Juta Tanpa Jaminan

Di Venlo, nama jalan RA Kartinistraat terletak di kawasan Hagerhof. Bentuk jalannya berupa huruf ‘O’ di mana di sekitarnya juga terdapat nama jalan dari tokoh Anne Frank dan Mathilde Wibaut. 

Kemudian, di Ibukota Belanda, yakni Amsterdam, jalan Raden Adjeng Kartini ada di daerah Zuidoost atau dikenal dengan Bijlmer. 

4. Menjadi seorang juru dakwah Islam

Murid TK dan SD berpawai mengenakan busana tradisional untuk menyambut Hari Kartini, Bulak Banteng, Surabaya. Siapa yang menyangka, Kartini juga dikenal sebagai juru dakwah agama Islam. 

Ia belajar menekuni ajaran agama Islam dari Kyai Sholeh bin Umar, seorang ulama dari Darat, Semarang.Kartini mulai menekuni ajaran Islam secara mendalam ketika Kyai Sholeh berceramah mengenai tafsir Surat Al-Fatihah. 

BACA JUGA:Pinjaman Bank Tenor 10 Tahun dan Bunga Rendah, Penuhi Syarat Pengajuannya agar Uang Cair

5. Buku “Habis Gelap Terbitlah Terang” 

“Habis Gelap Terbitlah Terang” merupakan salah satu buku yang cukup identik dengan R.A. Kartini. Buku tersebut merupakan kumpulan 53 surat R.A. Kartini yang ditujukan kepada sahabat orang Belanda, Rosa Abendanon.

Surat-surat tersebut kemudian dikumpulkan oleh J.H. Abdendanon. Total ada 150 surat yang berhasil dikumpulkan Abdendanon. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: