Sejuta Manfaat Daun Kelor Untuk Kesehatan, Ini 4 Cara Mudah Menanam Pohon Kelor di Rumah
Sejuta Manfaat Daun Kelor Untuk Kesehatan, Ini 4 Cara Mudah Menanam Pohon Kelor di Rumah--Foto: ist
BACA JUGA:Segudang Manfaat Masker Daun Kelor Untuk Kesehatan Kulit, Coba Lakukan di Rumah Pakai Cara Ini
Selain itu, pohon kelor juga perlu diberikan pupuk. Pastikan memilih pupuk kandang yang telah terfermentasi lama, kering, dan tidak banyak kutu.
Proses penumpukan ini perlu dilakukan setiap 3 bulan sejak pohon ditanam. Bukan hanya itu, penyiangan rumput liar dan gulma juga perlu dilakukan agar tidak menghambat pertumbuhan pohon kelor.
4. Proses Panen
Cara menanam pohon kelor terakhir adalah proses panennya. Pohon kelor umumnya telah siap panen saat usianya mencapai 90 hari. Daun kelor tersebut bisa dipetik terus menerus selama 30 hari untuk memasak atau sebagai obat alternatif.
BACA JUGA:Daun Kelor Baik Untuk Ibu Menyusui, Ini 5 Khasiat Luar Biasa Daun Kelor Untuk Ibu Menyusui
Manfaat Daun Kelor
Ada beragam manfaat daun kelor untuk kesehatan yang dapat Anda peroleh, yaitu:
1. Melancarkan produksi ASI
Daun kelor merupakan salah satu makanan yang baik untuk ibu menyusui. Ekstrak daun kelor mengandung senyawa yang diketahui dapat melancarkan produksi ASI. Oleh karena itu, jika ASI sedikit, ibu menyusui bisa memanfaatkan tanaman herbal yang satu ini.
Menurut hasil sebuah studi klinis, konsumsi daun kelor pada ibu menyusui dinilai aman bagi bayi yang disusui. Namun, studi ini masih dalam skala kecil, sehingga masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikannya.
2. Memperkuat daya tahan tubuh
Daun kelor telah dikonsumsi sejak lama sebagai tanaman herbal untuk menjaga daya tahan tubuh. Alasannya adalah karena daun ini kaya akan vitamin C yang mampu meningkatkan imunitas, sehingga tubuh dapat melawan infeksi dengan lebih baik.
BACA JUGA:Daun Kelor Bisa Jadi Masker Ampuh Cegah Penuaan dan Kanker Kulit, Cukup Tambahkan Bahan Ini Saja
Berbagai penelitian di laboratorium pun mengungkapkan bahwa ekstrak daun kelor diketahui mampu menghambat pertumbuhan berbagai bakteri, seperti Escherichia coli, Streptococcus aureus, dan Streptococcus pneumonia, yang dapat menyebabkan infeksi di saluran pencernaan, kulit, serta paru-paru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: